Part 3 - thinking 'bout you

4.7K 133 1
                                    

"why I always thinking about you? Your face always around in my mind... Your voice always sounded in my ears... Arrgghh.... you make me depresed!"
-

-----------------------------------------------------

Seseorang datang dan membuyarkan lamunannya. Disekanya airmatanya lalu menoleh dan mendapati Charrel dibelakangnya.

"Hey, Ada apa?" sambil mengambil posisi duduk disebelah Allegra.

Segera ia menghamburkan pelukannya pada kakaknya itu.
"Aku sangat sedih kak. Aku teringat tentang mama dan papa. Aku sangat membenci pria yang melakukan ini pada kita."

Charrel tahu, adiknya ini sangat trauma dengan apa yang menimpa keluarga mereka beberapa tahun lalu. Dibelainya rambut adiknya itu.
"Sudahlah jangan bersedih terus. Papa sangat membutuhkan kita. Jika kamu selalu seperti ini, siapa yang akan menguatkan kakak, Joan dan papa?"

Joana Xaciella Stapleton. Adik dari Allegra dan Charrel. Gadis berusia 17 tahun yang sedang menempuh pendidikan disebuah universitas musik ternama di kota London.

Allegra enggan melepaskan pelukannya pada Charrel. Disembunyikannya wajahnya pada dada bidang kakaknya itu.

"Ayo, Allegra. Kita pulang." Ajaknya.

Allegra hanya mengangguk dan ikut melangkah menuju ke mobilnya.

******

Setibanya dirumah, Allegra langsung menuju ke kamarnya. Biasanya dia akan menemui ayah mereka di kamarnya.

Air mata tak juga enggan meninggalkannya. Charrel dan Joan hanya menatap saudari mereka itu dengan tatapan khawatir, namun mereka tahu jika Allegra sangat membutuhkan privasi sekarang ini.

Kejadian tadi masih saja berputar dikepalanya. Mendengar kata terlarang itu terucap dari bibir pria itu, membuat rasa benci semakin membara dihatinya.

Sejenak ia terpikir dengan kegiatan yang akan digelar beberapa minggu lagi. London Fashion Week. Sebuah kegiatan yang begitu diimpikan dan dinantikannya. Namun sekarang, pikirannya kembali berpindah pada masa lalu kelam itu.

******

1 minggu kemudian....

Sejak hari itu, Allegra enggan menginjakkan kakinya ke butik. Ia akan merasa marah ketika berada di dalamnya. Ia memilih untuk bekerja dari rumah dan membiarkan Zarra mengurus segala hal yang lain.

"Alle, ayo makan. Harus ya, kakak panggil? You like a child. Ini sudah jam 8 malam. " sambil menatap adiknya dari depan pintu.


"ihh, apaan sih kak? Aku lagi gak selera kak. I'm busy right now. I'll eat after this all clear,okay?" ucapnya dengan nada yang menunjukkan rasa tidak tertariknya.

"Alle, kalau kamu sakit gimana? You're must listen to me. Eat now and work later, okay? Or you want me burn your design paper, huh?"

"okay." Ucapnya pasrah.

Allegra sungguh tidak berselera untuk makan. Matanya memandang malas piring yang sejak 20 menit tadi bertengger didepannya.

My Italian BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang