No word can't represent you. No act can't paint you. Because I never can't find a way for stop this pain. The pain that is because of you.
------------------------------------------------------"Allegra! Buruan." Teriak Zarra.
"Iya." balas Allegra.
Siang ini, Allegra menemani Zarra untuk berbelanja. Zarra akan kedatangan tamu malam ini.
"Butik yang itu saja, Zar." Ucap Allegra sesampai mereka didepan sebuah butik.
Zarra menarik tangan Allegra sambil sibuk bertelepon dengan papanya.
"Iya, pa. Zarra sama Allegra akan masak buat makan malam nanti." Ucapnya, "Iya, pa. Bye. Love you."
"Siapa sih, yang mau datang kerumah?" Gerutu Zarra, "buat orang jadi susah aja."
"Zarra baju yang itu cocok buat kamu. Apalagi acara malam hari." Jelas Allegra.
Sesudah puas berbelanja. Allegra mengajak Zarra menemaninya membeli tas. Butik tas yang akan mereka singgahi berada di lorong ujung mall. Tepat disaat mereka ingin memasuki butik, sebuah tangan dengan kasar menarik lengan dan rambut Allegra.
"You're really a fucking bitch. Take it!" Ucap perempuan yang menjambaknya.
Dia adalah Denessa La Costa. Saudari tiri Allegra.
"What's happen?! Why you hurting me? Lepaskan. " Ucap Allegra sambil berusaha melepaskan cengkraman Denessa.
Zarra pun berusaha melepaskannya, namun bertepatan dengan itu, Diana datang dan membuat Zarra menghentikan niatannya.
"Don't, Zarra. I know you a good girl." ucap Diana yang terdengar seperti ancaman.
"Why, mom? What's my fault I've done to you?" Tanya Allegra dengan air mata yang mulai mengalir.
Rasa sakit dilengan dan kepalanya saat ini tak mampu menandingi dengan perlakuan mamanya padanya.
"kamu mau tau?" tanya Diana, "Biar mama kasih tau, sayang."
"Akibat dari cerita murahanmu pada Drake, dia membatalkan kerjasamanya dengan kami. Dia menghapuskan nama usaha kami di Inggris hanya karenamu. Usaha kami terancam." Ucap Diana penuh penekanan. "Kamu tau itu?!"
"Dan asal kau tau. Drake itu milikku, sayang. Dia hanyalah milikku. Pria setampan dia hanya pantas padaku saja." Bentak Denessa. "Dan dia hanya akan mencampakkanmu, wanita murahan."
Allegra hanya bisa terdiam. Menerima apa saya yang diucapkan oleh mama dan saudari tirinya itu.
"Asal kamu tau, aku tidak akan diam. Kamu akan merasakan seperti saat aku meninggalkanmu dengan papamu yang bodoh dan sekarat itu."Ancam Diana.
"Tunggu saja, anakku. Kamu akan tau bagaimana rasa sakit itu kembali berkali lipat." Bisiknya ditelinga Allegra, "Ayo, Denessa. Kita pergi dari sini."
"Bye, kakakku tersayang." Ucap Denessa sambil menghempaskan kepala Allegra.
Kepala Allegra hampir terbentur ke dinding, namun Zarra segera mencegah itu terjadi.
Allegra tersungkur ke lantai. Ia menangkup wajahnya dan menangis tersedu-sedu. Ia tak menyangka mamamya akan membenci dengan sebesar itu.
"Alle, ayo kita pulang. Kamu gak bisa terus menangis hanya karena mamamu. Drake harus tau semuanya." Bujuk Zarra.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Italian Boy
RomancePertemuan pertama mereka membuat Drake selalu memikirkan Allegra sepanjang waktu. Sebaliknya Allegra juga memikirkan pria yang dibencinya itu. Lambat laun, Drake mulai tertarik dengannya, namun tak tau apa yang dimaksud oleh hatinya. Akankah Allegr...