Part 14 - 1st Step

2.3K 83 0
                                    

Let's take our first step together and then we'll never be separated.
------------------------------------------------------

Seminggu setelah dirawat dirumah sakit, Allegra akhirnya diperbolehkan pulang. Ia tak akan kembali ke rumah papanya melainkan kerumah Drake.

Dan disinilah Allegra sekarang. Duduk dikamar Drake tanpa boleh bergerak sama sekali. Drake melarang Allegra tidur dikamar lamanya karena takut gadis itu kesulitan melakukan sesuatu.

Allegra hanya bisa menatap Drake yang sedang tertidur di sofa.

"Ih, gue bosenn!" gerutu Allegra.

"kamu bosan?" Tanya Drake tiba-tiba.

Allegra terkejut bukan main. Ia pikir, Drake sedang tertidur.
"Lo bukannya tidur, ya?"

"Enggak," jawab Drake. "Emang kamu mau apa?"

Allegra diam.

"Kok malah diam?"

Allegra masih diam.

Tak sadar, Drake sudah mengambil posisi disebelah Allegra. Drake menggenggam tangan Allegra dengan lembut.

Deg

Allegra menoleh dan mendapati wajah Drake yang hanya beberapa senti dari wajahnya. Dapat dirasakannya napas Drake diwajahnya. Allegra ingin protes tapi lidahnya mendadak kelu.

"Alle, just tell me want do you want. And I will try make it come true." bisik Drake yang membuat darahnya berdesir.

Allegra tak menyangka, pria yang dipikirnya sangat egois, sombong, pemarah, dan dingin itu, sangat perhatian padanya saat ini. Mengingatkannya pada papanya. Perasaan Allegra menghangat dan tanpa sadar airmatanya terjatuh.

"Hei, what's happen?" tanya Drake sambil merengkuh Allegra kedalam pelukannya.

Terdengar isakan kecil Allegra didalam dekapan Drake.

"hikss... Hikss... I miss my dad. You make me remember about his love to me." Ucap Allegra.

Drake menangkup wajah gadis itu dan memeluknya erat.

"I will try be better than your dad, for make you happier. Please don't cry anymore. I can't see you like this."Bisik Drake.

Tangis Allegra mulai mereda. Disekanya air matanya. Ia menatap manik mata Drake, dan terbit sebuah senyum manis di wajahnya.

"Okay," balasnya singkat.

"Can you trust me? Can you open your heart to me?" bisik Drake.

Allegra sedikit memutar sedikit tubuhnya untuk menatap manik mata Drake. Allegra mencari kebohongan di matanya, tapi tak ada. Drake menunjukkan keseriusan yang besar dan dalam, yang membuatnya menganggukkan kepala dan memberikan senyumannya.

Allegra kembali memutar tubuhnya lalu menghembuskan napasnya seakan beban beratnya sudah hilang.

"I'll open my heart to you, hon." gumam Allegra yang masih dapat terdengar oleh Drake.

*********

"Please, don't do that again to me. It's hurting me. Please stop!!"

Tidur Drake terganggu karena ia mendengar isakan seseorang. Ia bangkit dari sofa tempat ia tidur.

Drake tau suara siapa itu. Ia menghampirinya dan menatapnya sendu. Ia kasihan kepada Allegra, terlalu banyak beban yang harus ditanggungnya.

Ia mengelus rambut Allegra dan mengambil posisi disamping gadis itu. Di kecup lembut pelipisnya. Dan dipeluknya Allegra dengan erat.

Entahlah, rasa nyaman menyelimuti hati Drake. Rasanya sangat berbeda ketika ia bersama wanita - wanita sebelumnya.

Gadis yang membuatnya begitu penasaran dan menggila. Gadis yang tak pernah ingin ditinggalkannya. Gadis yang begitu membuatnya jatuh cinta. Ya, Drake mencintai Allegra. SANGAT.

-----------------------------------------------------
HI GUYS I'M COME BACK.

By the way, happy new year for ya'll. Sorry baru update ceritanya ya, guys!

This part is the shortest part from the others. But, I hope ya'll enjoy it!

My Italian BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang