3. Rewind

2.2K 170 19
                                    

"Eoh, benarkah?" Tanya Jaebum tak percaya. Jaebum sedang tidak sibuk dengan kegiatan OSIS nya, oleh karena itu ia sekarang sedang makan di kantin bersama Jinyoung dan Youngjae.

"Tentu saja, memangnya mau bagaimana lagi?" Tanya Youngjae meyakinkan Jaebum.

"Kalian tahu dari siapa?" Tanya Jaebum lagi sambil memakan Ramyeon nya.

"Entahlah, kami sudah melihat ibunya. Tetapi, dia bukan orang Korea. Lantas, kenapa dari kecil dia sudah ada di Korea? Dan, muka Bambam dengan ibunya sungguh tidak mirip. Jaaaauuuuuhhh!!" Tegas Youngjae. Jinyoung hanya diam saja.

"Ya, mungkin dia mengambil semua gen ayahnya.."

"Tidak, di catatan keluarganya, ibu Bambam adalah orang Korea, Beomie." Ujar Youngjae semakin meyakinkan Jaebum.

"Eoh, kenapa kita jadi membicarakan Bambam? Bukan kah itu sangat tidak penting?" Tanya Jinyoung ingin mengakhiri percakapan tidak penting itu.

"Tunggu, kenapa ibunya datang? Kan belakangan orang tua murid belum disuruh datang ke sekolah,"

"Oh, begitukah? Entahlah, kemarin ia datang ke kantor kepala sekolah. Entah apa yang ia mau,"

Jinyoung tertegun mendengar percakapan antara Jaebum dan Youngjae.

Jinyoung seperti melamunkan sesuatu yang pernah ia lakukan. Tapi ia lupa itu apa. Seperti mobil yang ingin menabraknya. Jinyoung berdiri dan memegang kepalanya. Kepalanya terasa sangat sakit. Ia meringis kesakitan.

"Jinyoung, kau tak apa?" Tanya Jaebum. Jinyoung menggeleng dan menatap Jaebum, lalu yang ia lihat selanjutnya adalah.. Gelap.

"Jinyoung-ah!" Pekik Jaebum dan Youngjae yang melihat Jinyoung jatuh pingsan di depan mereka.

..

Mark dan Jackson gelagapan mencari Jinyoung setelah diberi tahu Youngjae dan Jaebum kalau Jinyoung pingsan dan dibawa ke UKS. Kedua orang itu berlari tanpa peduli menabrak banyak orang. Walau dari arah yang berbeda. Mark dari kelas Bambam dan Jackson dari kelasnya. Mark bahkan meninggalkan Bambam saat mendapat panggilan dari Jaebum, dan Jackson yang sedang melamun tiba-tiba dikagetkan dengan suara panik Youngjae yang masuk ke kelasnya. Akhirnya--

"Jinyoung!!" Marklah yang menginterupsi keheningan ruang UKS itu. Jinyoung mengerang tanda bangun dari pingsannya.

"Nyoungie, kau tak apa? Apa ada yang sakit? Jangan duduk dulu, Nyoungie. Kau harus tetap berbaring." Ujar Mark yang segera menghampiri Jinyoung dan buru-buru memegang tangannya. Tapi, Jinyoung dengan cekatan menepis tangannya.

"Nyoungie,"

"Aku tak apa, Hyung. Aku ingin bertemu Bam.. tunggu, Bambam? Kenapa aku ingin bertemu dengannya?" Jinyoung keheranan dengan dirinya sendiri.

"Dimana aku, Hyung?" Tanya Jinyoung.

"Kau di UKS, tadi kau pingsan di Kantin." Jelas Mark singkat. "Kau ingin bertemu Bamie? Untuk apa?"

"Ti-tidak tahu. Aku tidak ingat,"

"Apa ada sesuatu yang sakit, Nyoungie?"

"Tidak. Apa kau meninggalkan Bambam? Aku sudah pernah bilang jangan terlalu dekat denganku." Jelas Jinyoung dingin. Mark tertegun dan menunduk.

"Jinyoung!" Pekik seseorang yang baru datang ke UKS.

"Eoh, Hyung. Kau datang," jawab Jinyoung dengan senyuman dan muka menenangkannya. Mark iri yang tidak disambut seperti itu.

"Jinyoungie, kau kenapa? Apa dia melukaimu?" Tanya Jackson sambil menunjuk Mark.

"Hei, aku tak melakukan apapun! Aku menjenguknya! Aku bahkan meninggalkan Bamie untuknya." Ujar Mark jujur.

MAYDAY [MARKJIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang