Semenjak dua hari yang lalu. Semenjak audisi internal. Hari ini, adalah kenyataan terpahit bagiku.
"Ya. Silahkan perkenalkan dirimu, nak," suruh guru fisika di depan sana. Aku memperhatikan Mark yang sedari tadi tak berkedip melihat gadis di depan sana. Gadis dengan paras yang ku kenal. Gadis yang datang bersama Mark saat audisi.
Aku melepaskannya dengan susah payah. Tapi, inilah kenyataannya. Aku melepaskan orang yang sangat kucintai. Dalam laguku, aku tidak akan melepaskannya lagi. Tapi, kali ini dia lagi yang meminta untuk tidak lagi bersamaku.
Untuk yang kedua kalinya. Aku melepaskannya. Aku menatapnya lalu dia pun menoleh. Mukanya yang dingin membuatku sakit.
"Hyung, saranghae," ujarku berbisik. Dia kembali memfokuskan diri pada gadis di depan itu.
"Annyeonghaseyo, Jessica imnida. Maafkan aku karena tidak bisa berbicara korea dengan fasih," jelas gadis di depan. Ia pun tersenyum pada Mark. Mark masih menatapnya, tapi tidak membalas senyumnya.
"Baiklah, kau bisa duduk di kursi tambahan paling belakang di sana," suruh guru di depan. Dia pun menatap guru itu.
"Aku ingin duduk dengan Markeu Oppa, bolehkah?" Tawar Jessica. Mark membulatkan matanya, begitu juga aku. Guru itu melihat ke arahku.
"Tapi, ada Jinyoung."
"Ah, ani. Aku saja yang duduk di kursi tambahan itu, Saem," jelasku. Aku melihat Jackson, Youngjae, dan Jaebum yang melihatku dengan heran. Jackson berdiri dan menatap guru dengan kesal.
"Saem! Mark sudah duduk dengan Jinyoung. Mana bisa siswi baru ini seenaknya mengusir Jinyoung?" Tanya Jackson dengan kesal.
"Ah, Jack Hyung. Gwaenchana. Aku lebih baik duduk sendiri sepertinya," jawabku menahan tangis. Aku melihat Mark yang tertunduk.
"Tapi, Jinyoungie-" ujar Jackson tertahan.
"Gwaenchana."
Aku mengangkat tasku dan bergegas pindah ke tempat duduk yang kosong itu. Jackson kembali duduk dan Jessica sudah duduk di samping Mark. Mereka tersenyum satu sama lain. Aku tersenyum getir.
Aku mengedarkan pandanganku. Aku melihat Jackson yang menatapku. Guru sudah mulai menjelaskan materinya. Tapi, tiba-tiba saja Jackson berdiri. Apa lagi yang mau dia lakukan?
"Saem. Maaf," ucap Jackson.
"Ne, Jackson. Apa ada hal lain yang mengganggumu?" Tanya guru. Aku melihat Youngjae yang melirikku. Lalu, aku kembali memperhatikan Jackson.
"Ne, ada. Aku ingin duduk di sebelah Jinyoung. Mana mungkin siswa lama diusir dari tempat duduknya sendiri. Bolehkah?" Tanya Jackson. Guru itu menghela napas.
"Ya, lakukanlah apa yang kau mau," jawab guru itu pasrah. Jackson mengangkat tasnya dan menaruhnya tepat di kursi sampingku. Aku menatap maniknya yang meyakinkanku. Ia tersenyum lalu duduk.
"Gwaenchana?" Tanyanya. Aku pun tersenyum menenangkan.
"Aku selalu tak apa, hyung," jawabku. Jackson pun mulai memperhatikan pelajaran di depan. Aku melirik Mark yang ternyata menatapku sedari tadi.
Aku tak percaya, aku benar-benar meninggalkanmu.
..
Author pov
"Jinyoung Hyung!!!" Teriak Bambam di koridor sekolah. Bambam berlari menghampiri Jinyoung dan Jackson di sampingnya.
"Eoh, Bamie. Ada apa?" Tanya Jinyoung. Bambam berhenti di depan Jinyoung dan melihat ada Jackson di sisi Jinyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAYDAY [MARKJIN]
FanfictionCast: Mark, Jinyoung, Bambam, Jackson, Yugyeom, Jaebum, Youngjae, and other. Rated: random . . "Jinyoungie, aku tidak mengerti perasaan apa yang tumbuh di dalam diriku untukmu. Ini aneh, aku jadi semakin bingung." "Markeu hyung, apa seharusnya aku t...