Prolog

3.7K 310 66
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







.
.
.
.
.
.
.
.







"Tuhan pasti tahu apa yang terbaik untuk hambanya."

[ Surname ] [ Name ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Surname ] [ Name ]. Tidak ada seorang pun yang tidak mengenal dirimu. Gadis pintar nan kaya raya di SMA Seito. Namun sayang, hal itu tidak membuat dirimu memiliki teman seorang pun. Kau sendirian di dunia ini. Kau di bully habis-habisan oleh teman-temanmu di sekolah. Walaupun ada orang yang menjadi temanmu, itu hanyalah dusta mereka saja. Mereka hanya mengincar hartamu.

Kau muak dengan hal itu. Kau muak dengan dunia ini. Dunia dimana kau dilahirkan. Kau benci kedua orangtuamu, namun kau juga menyayangi mereka. Kau juga benci kakakmu yang selalu dibanggakan oleh kedua orangtuamu.

Kakakmu adalah seorang dokter ternama yang gila akan belajar, sedangkan ayah dan ibumu adalah seorang CEO yang gila akan harta. Mereka semua mengucilkan dirimu, tidak peduli terhadap dirimu, dan menganggapmu tidak pernah ada.

Terkadang kau mengutuki nasibmu sendiri. Kenapa hanya kau yang memiliki nasib sesial ini? Dari sekian banyak orang yang ada di dunia ini, kenapa hanya kau satu-satunya yang paling menderita?

Kau pernah menganggap Tuhan itu tidak adil, tapi kau segera menepis anggapan itu jauh-jauh. Kenapa? Karena kau tetap percaya bahwa Tuhan itu adil kepada seluruh makhluk ciptaannya.

Sudah satu bulan lebih kau tinggal di mansion sendirian. Ayah dan ibumu berada di kota yang berbeda karena pekerjaan mereka. Sedangkan kakakmu berada di luar Jepang, entah dimana. Kau pun tidak mau tahu tentang mereka semua.

Kini, kau tampak duduk di depan laptopmu sembari menonton sebuah anime kesukaanmu.

Benar, kau adalah seorang Hikikomori tingkat awal sekaligus Fujoshi kelas kakap.

Banyak Doujin Yaoi terpajang di lemari bukumu, serta beberapa figure husbando tercintamu.

Kau melihat jam dinding, kemudian beralih pada kalender yang terpampang di dinding. Kedua matamu mengerjap beberapa kali kemudian menepuk pelan keningmu.

"Aku lupa, hari ini anime kesukaanku update," gumam mu seraya jemari mengetik sebuah situs web dimana kau sering mendownload anime.

Sembari menunggu keempat video anime itu selesai terunduh, kau bangkit dari dudukmu dan mengambil Iphone milikmu dari atas kasur. Membuka sebuah aplikasi bernama Mystic Messenger, manik [ Eyes Colour ]mu berbinar ketika melihat notif yang mengatakan bahwa route Zen telah terbuka.

Ketika sedang asyik bermain game tersebut, suara laptopmu yang menandakan bahwa pengunduhan telah selesai membuat aktivitas terhenti. Kau keluar dari aplikasi tersebut kemudian melangkah menghampiri laptopmu. Diklik oleh dirimu video yang baru saja terunduh, alis kananmu terangkat ketika laptop tiba-tiba mati.

Kau bergeming.

1 detik berlalu.
.
.
.
5 menit berlalu.
.
.
.
10 menit berlalu.

Kau masih tetap bergeming, menatap layar laptopmu yang hitam, hingga akhirnya--

"GYAAA!! LAPTOP GUE MATI! DATA ANIME DI DALEM LAPTOP GUE GIMANA NASIBNYA?!"

--kau berteriak histeris.

Oh benar, aku lupa mengatakannya. Satu-satunya hal yang dapat membuat dirimu seperti itu--berteriak histeris seperti orang gila--hanyalah anime, laptop yang mati, game, doujin, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan 2D.

"YA TUHAN! MAKK! LEPTOP GUE GIMANA NASIBNYA?!" kau masih berteriak histeris. Ditekan-tekannya beberapa tombol yang memungkinkan laptop itu kembali normal, namun hal itu tidak membuahkan hasil.

"Ugh, aku bahkan belum nonton kelanjutan anime kesu--"

Cahaya putih yang keluar dari laptopmu membuat dirimu memutuskan ucapan. Kau menghalangi penglihatan dengan menggunakan punggung tangan kananmu.

Setelah cahaya itu hilang, kau kembali menjauhkan tanganmu dari mata kemudian mengerjapkan mata beberapa kali.

Tampak empat sosok pemuda yang sangat kau kenali tengah berdiri di sampingmu dengan ekspresi yang terlihat kesal.

"Bisa-bisanya aku pindah dimensi ketika sedang lomba volly." Seorang pemuda berambut blonde tampak mendengus sebal.

"Hee~ padahal sebentar lagi aku bisa membunuh koro-sensei~" kini, pemuda pemilik manik gold yang angkat bicara.

"Aku bahkan hampir bisa membunuh Hijibaka-san." Pemuda pemilik rambut cokelat pasir itu ikut angkat bicara.

"Kau bisa memberi penjelasan tentang ini, hn?"

Kau melongo ketika mendengar pertanyaan yang dilontarkan pemuda pemilik rambut merah, bermanik crimson, serta berseragam SMA Rakuzan.

"Ke--"

"Ke--"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Why Me? ( Seijuurou x Karma x Reader x Kei x Sougo ) [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang