Bab 24

577 83 19
                                    

"Ketakutan yang selalu menghantuiku adalah ketika aku harus terima untuk kehilangan kamu."

Apa yang terjadi semenjak meninggalnya kedua orang tersebut membuat hari-harimu terasa aneh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa yang terjadi semenjak meninggalnya kedua orang tersebut membuat hari-harimu terasa aneh. Teman-teman yang datang kembali kepadamu, dan kebahagiaan yang kau rasakan saat ini benar-benar membuatmu kebingungan. Seakan-akan kutukan telah menghilang dari dalam dirimu dan digantikan dengan sebuah kebahagiaan yang menanti.

Laura, Seijuurou, dan Sougo bahkan jarang sekali berada di sisimu. Mereka lebih sering menghabiskan waktu bertiga. Kau sendiri tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Ketiga orang tersebut selalu kembali padamu dengan ekspresi serius selama beberapa menit sebelum akhirnya kembali memasang ekspresi biasa. Bahkan Laura yang biasanya banyak bicara kini lebih sering diam mengamati dirimu dan yang lainnya.

Ingin sekali kau bertanya pada Laura, tapi diurungkan karena dirimu takut mengganggunya. Ekspresi yang dipasang Laura sudah cukup memberitahu semua seberapa bagusnya mood si gadis saat ini.

"Laura, ikut aku sebentar. Ada yang ingin kubicarakan." Seijuurou berjalan menghampiri Laura. Matanya melirik ke arah pintu kelas, pertanda mereka berdua harus pergi dari kelas tersebut.

Laura yang paham akan isyarat Seijuurou hanya mengangguk pelan. Diliriknya sesaat sosok Okita Sougo yang masih setia berdiri di dekatmu sebelum akhirnya ia berdiri dan berjalan pergi meninggalkan kelas tersebut diikuti dengan Seijuurou.

"Tidak usah pedulikan mereka, [ Name ]. Mereka tidak akan melakukan hal apapun, kok."

Kepalamu menoleh kala mendengar penuturan dari seorang Okita Sougo. Kedua bola matanya memutar dengan malas ketika mendengarmu menghela nafas pelan.

"Aku tahu jika kau merasa resah karena mereka yang pergi berdua tanpa sepengetahuan mu. Itu karena kau menyukai Akashi, 'kan?" tanya pemuda berambut cokelat pasir itu seraya menatapmu lembut dengan senyum miris terlukis jelas di wajahnya.

Iya, dia merasa sakit ketika mengetahui fakta tentang kau yang telah memberikan hatimu kepada seorang Akashi Seijuurou.

Mau bagaimanapun, Sougo sama seperti Karma dan Kei, yang memiliki perasaan terpendam padamu.

"Itu tidak benar." Kau menghela nafas berat. Digenggamnya olehmu tangan pemuda tersebut. "Aku menyukai kalian semua, menyayangi kalian semua, dan mencintai kalian semua." Tatapanmu berubah sendu. "Apa tidak bisa kalian tinggal di sisiku?"

Sougo menggeleng pelan. Ia menangkup kedua pipimu dan menempelkan keningnya pada keningmu hingga hidung kalian berdua saling bertemu satu sama lain. Manik crimson-nya menatap manik [ Eyes Colour ] mu dalam.

"Dengar, [ Name ]. Kita beda dimensi. Walaupun ingin, kami tak akan pernah bisa berada di dunia ini, berada di sisimu. Oke, aku senang dan sangat berterima kasih terhadapmu. Terima kasih karena telah hadir di hidup kami."

Why Me? ( Seijuurou x Karma x Reader x Kei x Sougo ) [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang