Bab 23

624 88 31
                                    

"Kalian adalah satu-satunya kebahagiaan yang kumiliki. Jika kalian pergi satu per satu, bagaimana aku bisa tetap bahagia?"

 Jika kalian pergi satu per satu, bagaimana aku bisa tetap bahagia?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku bersyukur bisa bertemu denganmu, [ Name ]-chan."

Di detik berikutnya, cahaya itu menghilang bersama sosok si pemuda. Meninggalkan dirimu yang tetap berdiri di tempat dengan air mata yang telah mengalir sedaritadi.

"[ Name ]!!" panggilan dari Laura tak membuat dirimu bergerak sedikitpun. Bahkan kau tidak peduli dengan ketiga orang yang saat ini telah berdiri di sampingmu.

"Dia pergi?" tanya Sougo pelan.

"[ Name ], masih ada kami."

Kau tetap tidak merespon. Dirimu berusaha menata kembali perasaan yang telah hancur berkeping-keping.

Serius, ini benar-benar menyakitkan.

Lagi-lagi kau kehilangan orang yang kau sayangi. Ah, andai saja kau tahu hal ini akan terjadi. Andai saja kau tahu jika mereka akan pergi dari sisimu secara perlahan kala dirimu telah bahagia, kau tidak akan pernah sedikitpun meminta kebahagiaan.

Biarkan saja hidupmu tetap menderita seperti ini, asalkan bersama mereka itu sudah cukup bagimu.

Namun sekarang? Semuanya terlambat.

Lambat laun mereka akan pergi dari sisimu. Meninggalkanmu bersama kenangan yang pernah kalian buat bersama.

Memang benar kau yang saat ini tidak seperti saat kau yang kehilangan Tsukishima Kei. Kau tidak menangis meraung-raung saat pertama kali kehilangan mereka, tapi tetap saja rasa sakit itu tetap ada.

"[ Name ], kau tidak perlu sesedih itu hanya karena kehilangan kami."

Sougo berjalan ke hadapanmu, membuat pandanganmu yang menatap lurus ke depan terhalang oleh tubuhnya.

"Kami hanya karakter fiksi yang dibuat oleh manusia. Kami tidak nyata. Kami hanya sosok 2D. Kami... tidak pantas kau tangisi, [ Name ]."

Itu perkataan terbodoh yang pernah kau dengar. Walaupun mereka hanya sosok 2D, namun mereka berarti bagimu.

Mereka yang selalu membuatmu tersenyum.

Mereka yang selalu ada untukmu.

Mereka yang selalu bersamamu kala yang lainnya pergi meninggalkanmu.

Mereka pantas kau tangisi.

Karena merekalah satu-satunya kebahagiaan untukmu.

"Salahkah jika aku menyayangi kalian? Salahkah jika aku menangis untuk kalian? Walaupun kalian 2D, tapi kalian yang saat ini adalah makhluk hidup juga." Kau mengigit kasar bibir bawahmu dan mengepalkan kedua tangan kuat. Tatapan kau alihkan ke arah aspal, menghindari tatapan dari manik crimson milik pemuda sadist itu.

Why Me? ( Seijuurou x Karma x Reader x Kei x Sougo ) [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang