Bab 21

714 97 25
                                    

"Dikala kau sedang sedih ataupun senang, mereka akan selalu berada disisi mu."

"Karma, udah pernah keselek bazooka belum?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Karma, udah pernah keselek bazooka belum?"

Kau reflek mendorong tubuh Karma dan menoleh ke arah sumber suara. Laura tampak sedang berdiri di dekat mereka dengan sebuah senyum gelap terlukis jelas diwajah gadis itu. Kau tersenyum kikuk lalu melangkah menghampiri Laura dan menepuk pelan pundak kanan si gadis.

"T-tidak perlu sampai segitunya." Menatap matanya ragu, kau hanya bisa menenangkan gadis itu yang tampak tengah bersiap-siap melakukan sesuatu pada seorang Akabane Karma yang telah melakukan tindakan senonoh pada dirimu.

Ah tidak, maksud ku karena Karma telah memeluk dirimu yang notabene nya adalah sahabat dari Laura. Kau tahu 'kan bagaimana sikap gadis cantik itu jika sesuatu yang aneh terjadi pada dirimu?

Laura sendiri tak menjawab ucapan mu. Pandangan matanya tetap menatap tajam seorang Akabane Karma yang masih diam menatap di tempat dia berdiri.

"Sudahlah, itu tidak masalah." Dan karena Laura mengacuhkan dirimu, kau terpaksa menyeretnya pergi dari tempat tersebut sebelum gadis itu benar-benar menembak Karma dengan bazooka.

Perkataan Laura itu tidak pernah main-main.

Serius.

Dilain sisi, Seijuurou tampak menatap tajam kedua insan bergender perempuan yang ada di hadapan nya itu. Manik ruby nya tampak berkilat marah menatap kedua gadis itu.

"Jelaskan padaku kenapa kalian membully [ Surname ] [ Name ]-san tadi," titah nya absolute. "Aku tidak ingin mendengar kebohongan dari kalian."

Kedua gadis itu menatap Seijuurou takut. Mereka tak menyangka jika melakukan tindakan itu padamu bisa berakibat sefatal ini--maksudku, membuat Seijuurou semarah ini. Mereka belum pernah melihat pemuda itu seperti ini sebelum nya.

Harumi, salah satu dari kedua gadis itu menyikut pelan teman nya. Manik nya melirik khawatir ke arah Seijuurou yang sudah siap melayangkan gunting nya kapanpun ia mau. Sedangkan gadis yang disikut oleh Harumi hanya mendelik sebal ke arah gadis itu.

"Kau ingin kami berkata jujur?" Mirai bertanya. Manik matanya menatap polos Seijuurou.

"Perlukah aku membuat kalian mengatakan kejujuran? Dengan gunting ku ini contoh nya?" seakan tidak terpengaruhi dengan tatapan yang diperlihatkan Mirai, jemari Seijuurou telah siap mengambil sebuah gunting di laci meja nya.

"Maaf." Harumi bersuara kecil. Ia menundukan kepalanya, tak berani untuk menatap Seijuurou.

"Aku tidak ingin mendengar apapun selain alasan kalian melakukan hal seperti itu pa--"

"[ Name ], [ Name ], dan [ Name ]! Apa hanya nama itu yang ada di otak kalian?! Aku sudah lelah mendengar nama kepara--"

BRAK

Why Me? ( Seijuurou x Karma x Reader x Kei x Sougo ) [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang