Bab 7

1K 146 40
                                    

"Jangan berpikir kalau kau ditinggalkan oleh mereka dan berakhir dengan kau yang sendirian di dunia ini. Berpikirlah positif bahwa masih banyak manusia yang akan selalu berada disisi mu, menemani mu, menyemangati mu, memotivasi mu, menyayangi mu, dan menghiburmu kala kau sedang kalut dalam kesedihan."

~~ Why Me? ~~

Kau mengetuk-ngetukkan pulpen mu di atas meja. Tangan kanan menopang pipi kanan mu, sedangkan pandangan mu masih terfokuskan pada buku tugas yang terbuka di hadapan mu. Seijuurou, Kei, Sougo, dan Karma yang merasa tidak diacuhkan oleh dirimu mulai menggerutu. Kau tetap tidak mempedulikan mereka. Fokus mu masih diam pada satu titik, buku tugas mu.

Kau bingung. Bingung dengan tugas yang diberikan oleh Yui-sensei. Walau kau pintar dan mampu mengerjakan setiap mata pelajaran--bahkan pelajaran anak kuliah--, tetap saja kau hanya manusia biasa yang juga memiliki kelemahan. Menceritakan kehidupan mu di secarik kertas. Itulah yang tidak dapat kau kerjakan. Mau bagaimanapun, hidup mu selalu suram.

Walau ke'empat pemuda itu sudah tinggal lebih dari tiga bulan, tetap saja selama itu pun, kau selalu menatap layar laptop atau komputermu dan mengabaikan ajakan mereka. Harumi juga sering mengajak mu keluar, namun daripada menerima ajakan gadis itu, kau sering menolak ajakan nya. Menyusahkan. Itu alasan mu.

"Apa masih belum selesai? Kau sudah menatap buku tugas mu lebih dari dua jam, loh," Karma mulai mengomentari.

Kau menghela nafas kasar. Meletakkan pulpen di atas meja, kau bangkit kemudian melangkah masuk kedalam kamar mandi. Saat ini, yang ada dipikiran mu adalah bagaimana caranya menyelesaikan tugas sialan itu. Persetan dengan mereka ber'empat. Keselamatan mu terancam jika tidak bisa menyelesaikan tugas dengan tepat waktu.

Lima menit kemudian, kau kembali kedalam kamarmu. Langkah mu terhenti ketika melihat mereka tengah mengerubungi meja belajarmu. Manik [ Eyes Colour ] mu menatap pemuda-pemuda itu bingung.

"Kalian sedang a--"

Hening.

Kau terdiam dengan mulut yang sedikit menganga.

Kau sadar. Sadar jika mereka tengah membaca tugas mu.

Sungguh, kau sangat tidak ingin mereka membaca tugas mu--apalagi tugas dimana kau harus menceritakan kembali kehidupan mu.

Damn! Sebentar lagi mereka pasti menertawai mu bruh.

"Pfftt, apa-apa'an dengan tugas ini? Seperti anak TK," sindir Kei sembari menolehkan kepalanya ke arah mu. Jangan lupakan senyum meremehkan nya yang sangat-sangat menyebalkan itu.

Kau masih terdiam.

"[ Name ], bisa beritahu aku kenapa kau sangat buruk dalam hal ini?" Seijuurou ikut menoleh ke arah mu dengan tangan kanan yang menunjuk buku tugas mu.

Kau meneguk kembali saliva mu.

"Ternyata kau tidak pandai merangkai kata-kata yang enak dibaca, ya?" Kini giliran Sougo yang menyindirmu.

Tiga panah imajiner bertuliskan 'seperti anak TK', 'sangat buruk', dan 'tidak pandai' langsung menusuk mu tepat di dada mu. Dengan gerakan slow motion, kau pun mulai suram di pojok ruang kamar mu.

"[ Name ]-chan, [ Name ]-chan~ mau ku ajari bagaimana caranya menulis yang seperti itu?" Tanya Karma. Ia menarik tangan mu untuk berdiri kemudian memeluk pinggang mu agar membuat dirimu menjadi lebih dekat dengan nya. Tangan Karma yang bebas memegang dagumu--memaksa dirimu untuk menatap wajah nya. Tentu saja, kau yang mendapat perlakuan seperti itu secara tiba-tiba membuat dirimu tidak dapat mengatakan apapun lagi.

Why Me? ( Seijuurou x Karma x Reader x Kei x Sougo ) [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang