Why Me? ( Seijuurou x Karma x Reader x Kei x Sougo ) [ ✔ ]

Bab 25

"Tak apa. Memiliki banyak kenangan bersama kalian di memori otakku saja sudah membuatku bahagia."

Dua buah tangan kekar memeluk pinggangmu, membuat kau masuk ke dalam pelukannya. Orang itu mengelus puncak kepalamu, mencoba mengatakan bahwa semuannya akan baik-baik saja.

Dia adalah satu-satunya character yang tersisa.

Akashi Seijuurou.

Ah, kau pikir kepergian Sougo tidak akan membuat hatimu sakit seperti saat pertama kali kehilangan Kei dan Karma, tetapi tetap saja rasanya masih sama menyakitkan seperti dulu.

Padahal kau tahu jika kau bisa melihat mereka lagi dalam bentuk 2D. Tapi tetap saja, perasaan sakit itu tak pernah bisa kau abaikan.

"[ Name ], ayo pulang," ajak Seijuurou yang masih mengusap puncak kepala mu dengan lembut.

Kau terdiam. Matamu mulai berkaca-kaca sebelum akhirnya kembali menumpahkan rasa sesak yang terasa di dadamu melalui tangisan.

Seijuurou yang melihat kedua bahumu bergetar semakin mendekapmu erat, menyalurkan perasaan hangat terhadap tubuhmu.

Sungguh, melihat orang tercinta menangis seperti ini membuat hatinya seakan ditusuk-tusuk oleh benda tajam yang tak kasat mata. Sangat menyakitkan.

"Jangan menangis, [ Name ]. Sougo sudah berjanji akan kembali, bukan?"

"Aku tahu, dan aku juga mengerti," balasmu seraya menghapus jejak air mata pada kedua pipimu. Detik berikutnya, kau mengembangkan senyum manismu. "Ayo pulang, Sei."

Seijuurou membalas senyuman mu. Digenggamnya jemari tangan mu oleh si pemuda, kalian pun akhirnya melangkahkan kaki pergi dari taman tersebut.
.
.
.
Laura tersenyum tipis mengamati moment tersebut. Ada sedikit perasaan bersalah di hatinya. Oke, gadis itu mengakui jika dirinya terlalu tega melakukan hal seperti ini terhadap dirimu. Tapi, semua ini ada alasannya.

Laura ingin, kau tidak terlalu larut dalam kesedihan karena kepergian dari kakak perempuanmu. Ia ingin kau merasakan yang namanya kehidupan masa SMA. Ia tak ingin kau menjadi seorang hikikomori akut yanh nantinya berujung merugikan dirimu sendiri. Ia juga ingin agar dirimu terbiasa ditinggal oleh orang-orang terdekat.

Karena pada dasarnya, manusia akan kembali pada Yang Maha Esa.