Bab 3

1.7K 193 26
                                    

"Jangan terlalu pikirkan kesendirian mu, karena ada seseorang di luar sana yang sedang bertanya-tanya seperti apa rasanya bertemu denganmu."

"Kami peduli padamu, [ Name ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kami peduli padamu, [ Name ]."

Kau bergeming di dekapan Seijuurou. Manik mu yang awalnya terlihat kosong kini kembali seperti semula. Mata mu berkaca-kaca--terharu akan ucapan nya barusan.

"Benarkah?" tanya mu, memastikan bahwa Seijuurou tidak sedang berdusta.

Seijuurou menundukkan kepalanya menatap wajah mu kemudian tersenyum lembut.

Oh god, senyuman nya itu.

Jika saja Seijuurou tersenyum seperti itu ketika masih menjadi 2D, kau mungkin akan fangirl'an sembari bergelinding kesana kemari. Sayang nya, Akashi Seijuurou yang kau kagumi telah menjadi nyata. Tidak mungkin 'kan kalau kau tiba-tiba mimisan sembari gelindingan tidak jelas? Bisa-bisa Seijuurou menganggap mu freak girl.

"Maka dari itu, jika ada yang ingin kau ceritakan, ceritakan saja pada kami. Jika kau ingin menangis, maka menangislah." Seijuurou mengusap lembut surai [ Hair Colour ] mu, membuat dirimu yang masih berada di dalam dekapan nya kembali blushing.

"Tunggu sebentar--" kau memutus ucapan mu sendiri. Ditatapnya manik ruby milik Seijuurou lekat-lekat. "Kenapa kau berbicara seolah-olah kita sudah berteman sejak lama?" mengerutkan kening, bingung.

"Kau pikun atau apa, sih? Kita sudah berteman sejak kelas 5 SD 'kan? Karma, Sougo, dan Kei pun sudah berteman dengan mu sejak SMP."

Perlahan tapi pasti, kau mulai mengerti kejadian yang terjadi di kehidupan mu. Ternyata memang benar, Tuhan selalu adil kepada seluruh hambanya. Buktinya, Tuhan telah memberikan mu empat orang pria tampan yang tak lain adalah seorang tokoh 2D untuk menjadi teman mu. Kau menyimpulkan bahwa keempat husbando sejuta umat itu telah dicuci otak nya oleh oknum tak bertanggung jawab dan membuat mereka tinggal di rumah mu.

Betapa bahagianya dirimu saat ini.

Akhirnya, impian mu untuk bertemu dengan keempat husbando mu telah terwujudkan.

Kau mengangguk-anggukan kepala, mengerti. Saat ini, kau lebih baik mengikuti alur cerita yang sudah Tuhan rencanakan. Kau harus berpura-pura menjadi teman lama keempat pemuda tampan itu.

"Oh, baiklah. Sepertinya aku memang pikun." Kau mengerjap sok polos. Walau sebenarnya kau tak pandai membuat wajah polos. Kenapa? Sudah jelas bukan? Gadis berwajah datar dan tak acuh seperti mu tidak akan mungkin bisa membuat wajah seperti itu.

"Berhenti bersikap sok polos begitu. Aku tahu kau hanya berpura-pu--"

"Uluh, ketika yang lain nya menyiapkan makan malam, kau mencuri kesempatan untuk bermesraan dengan [ Name ], ya, Seijuurou?" ucapan dari seorang pemuda yang di juluki devil red itu memutus ucapan Seijuurou. Kalian berdua menolehkan kepala ke sumber suara dan mendapatkan Karma tengah diam di ambang pintu dengan kedua tangan yang dilipat di depan dadanya.

Why Me? ( Seijuurou x Karma x Reader x Kei x Sougo ) [ ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang