"Sory yah, mamak gue memang suka gitu. Ga jelas" kata gadis itu menjelaskan agar nico mengerti keadaan mak nya yang memang sangat menyebalkan.
"Yaaah gapapa, santai aja kali. Lagian gue suka kok, seru"
"Seru apanya, udah ahh gue ganti baju dulu yah. Gerah. "
"Iyaaa"
Akhirnya raisa memutuskan untuk mengganti pakaian yang sedari tadi mengeluarkan bau yang memabukkan, bau ketiak.Raisa melihat nico berjalan menelusuri dinding rumah nya, matanya ga lepas dari poto poto yang menunjukkan betapa imutnya raisa waktu kecil. Sesekali terlihat senyum kecil tercetak dibibirnya.
"Lo ngapain?" suara raisa mengejutkan lelaki itu.
"Emm, enggak. Gue liatin poto lo doang"
"Gue cantik yah?"
"Emm dikit"
"Pulang lo!"
"Hah? Kok pulang?"
"Karna lo ga mengakui kecantikan gue yang bagaikan mimi peri raphuncell si peri mungil bak biji ketumbar yang banyak diincar keperawanan abadinya oleh pangeran pangeran di bumi"
"Menurut gue kecantikan lo lebih mirip dijjah yellow sih"
"Hmm, udah gue duga lo bakal ngomong gitu! Udah yok belajar".******
"Eh menurut lo ini rumus yang paling mudah yang mana sih?"
"Emm, menurut gue yang ini sih" jawab nico dengan cepat, uuuhh pinter.
"Tapi gue rasa yang ini" jari jemari gadis itu menunjuk buku yang ada didepan nya dan nico.
"Ini nih ribet banget, lo butuh waktu lama untuk nyelesain soal soal ini kalo lo pake rumus ini"
"Tapi gue ngerti nya pake rumus yang ini"
"Tapi pake rumus ini butuh waktu lama"
"Pokonya gue mau nya pake rumus yang ini"
"Terus kalo gitu ngapain lo nanya gue?"
"Yah karna gu-" sesuatu yang lembut menyentuh pipi gadis itu. Oh god, nico menciumnya!
"Lo berisik!"Gadis itu terdiam, ia menelan ludah beberapa kali. Dia, si kurang ajar yang berani cium pipi gadis itu yang bahkan gapernah disentuh sama sekali sama siapapun kecuali mak bapak nya itupun waktu ia masih bayi. Walaupun ga bisa raisa pungkiri kalo ia otak bokep tapi ia ga terima, ini namanya pelecehan.
Tapi raisa tetep diam, tubuh nya kaku, tangan nya tiba tiba dingin bagaikan es.
"Eh, gue pulang deh. Udah sore, lagian gue kesini ga naik kendaraan. Nanti gue kemalaman lagi. Daaah"
Nico berdiri dari tempat duduknya.
"Eh nak teman raisa, mau kemana?" ntah sejak kapan mamak udah keluar dari kamar, gadis itu berharap mamak nya ga ngeliat apa yang dilakuin nico ke dirinya. Karna kalo ga, dia bakalan aduin ke bapak nya, dan bapak nya pasti lah bakalan menendangnya penuh amarah dengan sesekali mengeluarkan jurus rasenggan bak anime naruto.
"Nico mau pulang tante, udah mau maghrib"
"Ooh, itu si raisa kenapa diam aja? Udah gilak dia?"
"Gak tau tante, dari tadi diam gitu kaya patung"
"Abis obat nya mungkin"
"Yaudah nico duluan yah tante, assalamualaikum" nico mencium tangan mamak, dan melangkah pergi keluar rumah.
"Ehh, kok diam aja kau?" kaki mamak menedang nendang kaki raisa yang sedari tadi masih mematung karna ciuman pertama nya.
"Eh, mak si nico mana?"
"Dah pulang, sehat kau?"
"Alhamdulillah mak, sehat"
"Kok pucat kau?"
"Iya, abis di ci-"
"Abis di ci apa?"
"Abis di kencingin cicak"
"Oooh"Gadis itu langsung pergi kekamar nya, jantung nya masih berdegub kencang, ia mencoba untuk tidur, tapi nama nico terus berputar di otak nya.
"Njing, kurang ajar banget si nico maen cium cium gue iiiiiiiiihhhhhh" raisa melempar seluruh bantal dengan penuh amara namun juga kasmaran. Ia bingung, disatu sisi ia kesel, tapi disisi lain, ia pingin lagi.
Dering telfonku membuatku tersenyum dipagi harii
Tanpa ia sadari, nada dering handphone nya terus berbunyi sedari tadi.
Ia melihat satu nama terpampang di screen phone nya.Nico
"HALO?"
"Halo sa"
"Apa?"
"Lo lagi ngapain?"
"Boker!!"
"Ih, udah yah gue tutup dulu.""What the fuck? Bahkan dia ga minta maaf setelah cium gue gitu aja! Dia sangka gue bau gas kali yah, main cium cium aja".
*****
Raisa terus berlari, dengan kaki yang bergetar karna tak sarapan, ia terus berlari"Pak pak jangan tutup dulu pagarnya ih, baru telat 5 menit doang" gadis itu terus menjerit dibalik pagar
"Pak, bukain dong" tanpa raisa sadari, lelaki tampan bertubuh tinggi dengan paras bak homo sejati berdiri tepat dibelakang ia.
"EZA! sayaaaaang kamu telat juga? Hiks kitaaa jodoh"
"Diam bodat, udah telat gini masih aja manja"
"maaf" gadis itu mendengus pelan. Eza, dia emang selalu begitu.
"Yaudah bapak bukain pagar nya, tapi pulang sekolah kalian harus bersihin sekolah"
"Gapapa deh pak" raisa seneng, ini artinya ia bakalan berduaan pulang sekolah sama eza.
Akhirnya bapak satpam yang baik hatipun membuka kan pagar.
*****
"Za lo kok bisa telat?"
"Udah gausah banyak tanyak, kerjain aja kerjaan lo! Tuh tuh lantai yang itu masih kotor tuh" jawab eza sambil terus melakukan pekerjaan yang sama seperti raisa, ngepel."Udah lo duduk aja za, biar gue yang ngepel semuanya."
"Makasih, lo pengertian banget sih"
"Aww, lo juga pengertian banget"Sekolah sudah sepi, tak ada satu orangpun yang terlihat disekolah ini.
Raisa melihat eza tertidur pulas, dia ganteng, banget. Walaupun lelaki itu judes ke raisa, raisa tau lelaki itu selalu merasa bersalah setiap kali ngejudesin dia. Kadang gadis itu ngerasa jahat, ia terus terusan ngejar lelaki itu walau ia tau lelaki itu sangat merasa risih."Lo ngapain liatin gue?"
"Eh, nggak. Udah siap nih. Yuk pulang"
"Yuk" eza berdiri dan mengambil tas nya yang raisa prediksi, bahkan satu buku pun tidak ada dalam tas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Remaja
RomanceSeorang gadis SMA yang menyukai teman sekolahnya, namun lelaki itu tak pernah meresponnya. Ketika ia membuka hati untuk lelaki lain, lelaki itu datang memberi harapan. Siapa yang harus dia pilih, Cinta pertama kah atau lelaki yang baru saja memasuki...