Raisa sampai dirumahnya, ia berjalan lemas ke arah kamarnya.
Ia menjatuhkan tubuhnya keatas ranjang miliknya.
Ia mengambil dalam nafasnya secara perlahan, sesekali ia memijat pelipisnya.
Fikirannya tak tenang, ia segera meraih handphone miliknya dan mencoba menghubungi seseorang.
Calling Nico Felix...
Tuutttt... Tuutttt...
Lelaki itu tak menjawab panggilan dari Raisa.
Raisa mencoba nya sekali lagi, namun tak juga ada jawaban.
Sekali lagi, lagi lagi tak juga ada jawaban.
Raisa berdecak, ia merasa kacau saat ini. Hingga akhirnya ia tertidur pulas, masih dengan seragam nya.
****
01.00 wib
Raisa terbangun, ia baru menyadari bahwa ia masih memakai seragamnya.
Ia melihat ke arah jam, waktu menunjukkan sudah larut malam.
Ia berjalan menuju arah jendela, bahkan jendela pun belum tertutup, bagaimana kalau orang gila masuk, fikirnya. Ahh dia benar benar ceroboh.
Ia teringat dengan satu hal, dimana handphone nya?
Ia kembali berjalan ke arah tempat tidurnya, mencari cari keberadaan handphonenya."Dapat juga" kata raisa seraya meraih handphonenya yang terselip dibalik bantalnya.
Ia mengecek handphone nya.
50 misscalled..
25 pesan..
Raisa mengerutkan dahinya, sebanyak ini? Dari siapa? Fikirnya.
Raisa mulai membuka pesan tersebut.
Nico felix : iya sa? Sory tadi handphonenya lagi aku charger, jadi aku ga tau kalau kamu nelfon.
Nico felix : Sa?
Nico felix : Sa? Ga ada apa apa kan?
Nico felix : oke aku otw ke rumah kamu yah, aku takut terjadi apa apa sama kamu.
Nico felix : Sa, aku udah didepan rumah kamu.
Nico felix : Sa? Tolong jangan buat aku panik
Nico felix : oke aku bakalan nunggu kamu didepan gerbang rumah kamu sampe aku dapet kabar dari kamu.
Raisa membalalakkan matanya, iya membaca pesan tersebut dengan rasa tak percaya.
Berarti sedari tadi, nico memanggil manggilnya, pantas saja saat raisa tidur tadi, ia seperti mendengar suara nico.
Kebetulan mamak dan bapaknya raisa juga pergi dan tidak pulang pada hari ini. Ingin honey moon untuk yang kesekian kesekian kalinya, katanya.
Tapi, pasti nico sudah pulang, sekarang sudah jam satu malam, tidak mungkin nico masih menunggunya.
Tapi, raisa merasa gelisah. Meski tak mungkin jika nico masih ada diluar, raisa tetap ingin memastikannya.
Ia melangkahkan kakinya keluar dari kamar, dan menuju kearah pintu rumah.
Ia membuka pintu rumahnya, ia melangkah keluar dan mengedarkan pandangannya.
Raisa membelalakkan matanya, tiba tiba tenggorokkannya terasa gatal, ia terbatuk saat melihat pemandangan didepan matanya.
Ini gila, ini benar benar gila! Nico masih berada didepan gerbang rumahnya dengan posisi tertidur pulas diatas motornya.
Raisa berlari kearah lelaki bernama niko itu, ia mebuka pagarnya yang bahkan belum iya gembok.
Ia mendekatkan tubuhnya kearah nico. Ia dapat merasakan dengan jelas deruh nafas nico yang sedang tertidur pulas.
Mata raisa berbinar. Ia tak sanggup menahan air matanya.
Lelaki ini, baik sekali. Sekhawatir itukah lelaki ini kepada dirinya? Kenapa bodoh sekali? Kenapa rela menunggu dirinya yang jelas jelas sedang tertidur pulas seperti mayat didalam kamarnya.
Sebulir air mata terjatuh dipipi raisa, dan mendarat dipipi nico.
Nico terbangun. Apa ini? Kenapa pipinya terasa seperti becek becek begitu? Fikir nico.
Nico mengelap pipinya yang basah terkena air mata raisa.
"Raisa?" kata nico
"Eh eh kamu kenapa? Kamu kenapa nangis? Ada apa? Ada yang ganggu kamu?" kata nico, ia tak memberikan kesempatan gadisnya untuk berbicara.
"Dasar bodoh! Lo bodoh! Lo ngapain nungguin gue?" jawab raisa seraya memukul mukul manjahhhhh bahu nico.
"Aku takut kamu kenapa kenapa" jawab nico dengan lemas.
"Ayo masuk" kata raisa seraya mengusap air matanya dengan kasar.
Nico memasukkan motornya masuk kedalam halaman rumah raisa.
"Nic, ini udah tengah malem, lo ga boleh pulang karna itu bahaya buat lo, apalagi jam jam segini itu rawan begal. Tapi gue juga ga mungkin biarin lo tidur didalam rumah gue, karna orang tua gue lagi ga dirumah. Apa kata tetangga nic? Kita bisa di cyduk" terang raisa.
"Yaudah, aku tidur dihalaman rumah kamu aja. Maaf yah aku malah bikin kamu repot" jawab nico dengan sedikit senyum yang tercetak jelas dibibirnya.
"Tadinya aku khawatir banget sama kamu. Karna jarang jarang kamu nelfon aku. Jadi aku kesini buat mastiin kalau kamu gak kenapa kenapa, dari tadi aku manggilin kamu tapi gak ada jawaban dan itu buat aku semakin khawatir, jadi aku mutusin untuk nungguin kamu diluar gerbang. Maafin aku yah"
"Harusnya aku yang minta maaf nic, aku ngerepotin kamu terus. Kamu pasti dicariin sama orang tua kamu" jawab raisa dengan nada cemas.
"Aku udah izin sama mama kok, aku bilang kalau aku nginap dirumah temen hari ini"
"Gara gara aku, kamu jadi bohong"
"Terkadang, cinta memang membutuhkan sisi licik"
Raisa terdiam memandangi nico, angin malam sangat terasa dingin, angin seakan menusuk nusuk kulitnya, apalagi mendengar perkataan nico, seakan menusuk nusuk hatinya. Apakah nico masih mencintainya? Setelah apa yang telah dilakukan olehnya?
Nico membalas tatapan raisa, tatapan mereka semakin dalam.
"Ih cukimay nih" kata raisa seraya memukul tangannya.
Nyamuk benar benar sialan, nyamuk merusak segala suasana. Baru saja raisa merasa seperti di film film korea. Sepertinya, seluruh isi di alam semesta ini memang tidak senang jika raisa merasa senang.
"Yaudah, lo tunggu sini" kata raisa seraya melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah.
Raisa berjalan menuju kamar, ia mengambil sebagian bantal dan selimutnya, lalu kembali menuju ketemnpat nico.
"Oh iya, autan" kata raisa seraya menepuk jidatnya sendiri.
Raisa kembali menuju kamarnya untuk mengambil lotion anti nyamuk, kan kasihan Nico kalau sampai digigit nyamuk, daripada digigit nyamuk, mending ia saja yang menggigit.
Setelah raisa mendapatkan lotion anti nyamuknya, ia segera bergegas pergu kehalaman rumahnya untuk menemui nico-nya.
"Nih" kata raisa seraya memberikan selimut, bantal dan lotion nya kepada nico
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Remaja
RomanceSeorang gadis SMA yang menyukai teman sekolahnya, namun lelaki itu tak pernah meresponnya. Ketika ia membuka hati untuk lelaki lain, lelaki itu datang memberi harapan. Siapa yang harus dia pilih, Cinta pertama kah atau lelaki yang baru saja memasuki...