19

1.3K 34 0
                                    

*******

Raisa melemparkan tasnya ke atas tempat tidur seraya mendudukkan badannya. Raisa termenung sejenak, sesaat ia bangkit dari duduk nya lalu berpindah kemeja belajarnya. Ia mengambil buku diary yang bahkan tak pernah terisi selembar pun.

Ia mulai menuliskan apa yang ada dihatinya.

Dear nico,
Ntah aku harus bertahan dengan keadaan ini, atau berlari dan meminta kembali cintamu. Karna segala obat dari pilu ku adalah kamu.
Hatiku ingin mengakhiri segala sandiwara cinta ini, namun ntah kenapa bibirku selalu tertahan dan tak pernah berhasil berkata sampai ke titik dasar.

Raisa menutup kembali diary nya. Ia merebahkan tubuhnya ditempat tidur dan memejamkan matanya.
Banyak hal yang membuat hatinya gelisah saat ini, hati yang diam diam mulai memendam rasa dengan nico, eza yang lebih mementingkan atha daripada dirinya, sampai belum cuci piring.

Tok.. Tok.. Tok..
"Sa, cucikan dulu piring itu" mamak berteriak dari ujung sana.

                                  ********

Pagi ini raisa berangkat lebih awal, ia melangkahkan kakinya memasuki pagar sekolah.

"Pagi pak satpam" sapa raisa dengan senyum manisnya.

"Pagi neng, cium dikit" balas pak satpam, ahh bercanda aja nih pak satpam.

"Ku pecahh kan kepala kau" jawab raisa dengan sedikit berbisik.

"Apa neng?"

"Eh enggak pak hehe" jawab raisa seraya pergi meninggalkan pak satpam.

Raisa melangkahkan kakinya masuk kedalam kelas, pagi ini dirinya disuguhkan dengan amukan ichel. Pastilah ini ulah panji.

"MUKA MU HINA, SUMPEK, TIDAK LAYAK DIKONSUMSI PUBLIK!" kata kata mutiara keluar dari mulut seorang ichel seraya melemparkan vas bunga kewajah panji, untunglah vasnya terbuat dari plastik.

"MUKA LO KAYA BEBEK LAGI GOYANG ITIK WEKKKKKKK" balas panji seraya menjulurkan lidahnya. 

Ichel berlari mengejar panji, panji lari kesana kemari, ichel terus mengejarnya, kejar kejar kejar hingga akhirnya panji menyerah. Ichel mencubit panji, tepat di dadanya. Uuhhhh.

"Chel, chel udah chel" raisa mencoba melerai pertengkaran ichel dan panji.

"Apasih sa, kita kan lagi ga temenan" jawab ichel.

"Chel, please jangan kekanak kanakan gini. Oke gue akuin gue egois, maafin gue" kata raisa seraya mengulurkan tangannya.

Ichel hanya diam, ia masih merasa kesal dengan raisa. Melihat ichel diam, panji tak ingin melewatkan kesempatan emas. Panji menarik rambut ichel lalu lari terbirit birit keluar kelas.

"WOI PANJI, DASAR MUKA HINA, SUMPEK, TIDAK LAYAK DIKONSUMSI PUBLIK!! AAAAAAAHHHHHHHHH" teriak ichel seperti kesetanan.

"Ichel kesurupan yak?" tanya jaya dengan wajah tak berdosa tanpa ada rasa bersalah.
"AAAAAAAAAAAAAAHHHHHHH" ichel kembali berteriak, mungkin baru mendapatkan door prize.

Raisa membekap mulut ichel dan menggiring ichel untuk kembali duduk ditempat duduknya.

"Chel maafin gue yaaaaah please" kata raisa seraya memeluk erat tubuh ichel.

"Lo bau ketek dah" jawab ichel

"I..iya sory, tadi gue naik angkot" kata raisa seraya melepaskan pelukannya.

"Iya..iya gue maafin kok, lagian kan itu hati lo, gue gak berhak ikut campur dalam urusan hati. Iya kan?" jawab ichel.

"Makasih yaaaah chel" kata raisa seraya merentangkan kedua tangannya.

"Bauk"

"Sory, hehe"

Kriingggg..
Bel berbunyi..

"Yeeeeee pulang" teriak koyon si lelaki cupu dari bangku paling belakang.

"MASUK BEGOK" teriak ichel, ntah kenapa akhir akhir ini ichel marah terus, mungkin lagi kedatangan bulan.

                                   ******

"Ngantin yuk teman teman" ajak rati.

"Yuk" jawab raisa dan ichel.

Mereka melanhkahkan kaki menuju kantin, seperti biasa, kantin sangat ramai saat jam istirahat. Iya dunks, kalau saat jam pelajaran, dihukum guru bk.

"Sa, sa" panggil rati seraya menyikut nyikut lengan raisa yang sedang asik memakan bakso.

"Apasih lo, jatoh nih sendok gua" saut raisa seraya membalas menyikut rati.

"Itu, itu eza kan? Kok dia makan bareng atha?"

Uhuk.. Uhuk..

"Minum minum saa" kata ichel seraya memberikan minum kepada raisa yang tersedak melihat eza, kekasihnya dengan wanita lain, wanita ular. Dewi sana kali ahh..

Raisa tak tinggal diam, ia bangkit dari duduknya lalu menghampiri eza dan atha.
Api api kemarahan mulai bergejolak dihati raisa. Terang saja, wanita mana sih yang tidak marah melihat kekasihnya makan dengan wanita lain?

GUBRAKKK...

"Jalan hati hati dong" terdengar teriakan dari pria berkacamata.

Raisa dan pria yang tidak tau siapa namanya iti terjatuh, raisa tidak sengaja menabrak pria itu karna hatinya terlalu mengebu gebu.

Raisa kembali memfokuskan pandangannya kearah tempat yang di dudukin oleh eza dan atha. Namun, mereka tak lagi ada disana.

Ichel dan rati berlari menghampiri raisa dan mencoba membantu raisa untuk berdiri kembali. Lalu mereka menggiring raisa duduk kembali ketempat mereka makan tadi. 

"Duh, malu banget gue" kata raisa seraya berbisik bisik. 

"Lo sih, udah tau rame main lari lari aja" nasihat dari ichel. 

"Iya, abis gue kesel banget, lo tau gak sih, eza udah berapa kali giniin gue, padahal baru jadian tiga hari. Semalem dia lebih milih bicara sama atha daripada sama gue, terus semalem dia juga boncengan sama atha, terus sekarang dia makan bareng sama atha.  Dan lo tau, selama jadian dia gak pernah ngechat gua lagi. Sebenarnya gua ini pacaran atau enggak sih. Bingung dah gua." raisa mencurahkan segala kekesalan dihatinya terhadap eza. 

"Udah, lo pacaran aja sama si koyon sana" ngaur nih rati. 

"Sama Budi aja gimana?" saut ichel

"Ngacok lo, pacar gua tuh" jawab rati tak terima. 

"Lo sih sa, udah berapa kali gue ingetin hah? Lo sia siain nico demi si eza, dih emang sih eza itu ganteng, tajir, tapi pelit banget, otak bokep lagi" saut ichel.

"Lo tau dari mana dia pelit?" raisa menaikkan satu alisnya, menatap ichel tak percaya.

"Itu, dia kan sekelas sama afifah, afifah bilang ke gua. Si eza tiap hari jum'at kalo infaq tuh paling banyak seribu gopek" jelas ichel berusaha meyakinkan raisa.

"Hahahahahahaha" rati tertawa terbahak bahak.

"Gak lucu!" kata raisa seraya menoyor kepala rati.

"Udah yok balik" ajak raisa.

"Yaudah yuk" saut ichel dan rati.

                                  ******

Masa RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang