14

1.7K 40 0
                                    

                                      ******
14.00 WIB

Kriiingggg. ..

Waktunya pulang yeay!

"Berdiri" teriak seorang lelaki, ya lelaki itu adalah panji sang ketua kelas.

"Beri salam" lanjut lelaki itu.

"Selamat siang bu" saut semua murid didalam kelas.

"Siang anak anak, silahkan pulang" jawab ibu bahasa indonesia.

"Sa, gue luan yah! Daah" kata gadis bernama ichel seraya pergi meninggalkan raisa.

Raisa hanya menganggukkan kepalanya seraya melangkahkan kaki keluar kelas.

Belum sempat gadis itu keluar, seseorang telah menunggunya didepan pintu.

"Eza?" raisa mengerutkan keningnya. Oh, pasti eza mau temuin panji, pikir gadis itu.

"Pulang bareng gue yah?" ajak lelaki itu seraya menarik tangan raisa.

Raisa sih mau mau saja, daripada naik angkot kan gak cantik.

Raisa mensejajarkan langkahnya dengan langkah lelaki itu, yah walaupun langkah lelaki itu terbilang wow besar syukurlah raisa bisa mensejajarkannya.

"Gue males pulang bareng lo, motor lo berisik!  Malah knalpotnya kaya asap vulkanik lagi" keluh raisa

"Tenaaang, motor gue udah ga berisik lagi" jawab lelaki itu dengan santay

"Apaan, tadi pagi seinget gue masih berisik"

"Kaga, gue tukeran motor sama motornya panji. Biar lo nyaman boncengan sama gue" jawab lelaki itu.

Sekarang mereka sudah sampai diparkiran, lelaki itu memakaikan helm kekepala raisa.

"Imoet banget cih kamu" kata lelaki itu seraya mencubit pipi raisa, ih alay!

Raisa menaikkan satu alisnya, menatap eza tidak percaya. Ternyata eza bisa bersikap sok imut juga.

"Woi, naik" kata eza seraya menepuk bahu raisa.

Raisa sih menurut saja, ia menaikkan tubuhnya keatas motor besar itu.

Eza melajukan motornya, ia melaju dengan kencang. Ini hal yang paling dibenci sama raisa, eza itu suka kebut kebutan.

"Woi jangan kebut kebut dong" kata raisa seraya memukul helm eza.

"Makanya peluk dong" jawab lelaki itu. dasar, semua cowo sama aja!

Raisa hanya mengurucutkan bibirnya.
Akhirnya sampai juga, untung lah mereka selamat sampai rumah raisa.

Raisa turun dari motor besar itu seraya menciumi pagar rumahnya.

"Alhamdulillah gar, tadinya gue fikir gue ga bisa ngeliat lu lagi" kata raisa yang benar benar jantungan karna eza yang bawa motor seperti orang kesetanan

"Ah lebay lu" jawab eza seraya menatap lekat kedua manik mata milik raisa.

Raisa membalas tatapan mata eza dengan tatapan mematikan.

"Nih" raisa menyodorkan helm milik eza.

"Yaudah, gue pulang yaah"

"Yaudah sana pulang"

"Cium dulu dong" jawab eza seraya mengerucutkan bibirnya, ugh buat raisa ingin saja.

"Weekk" raisa hanya menujulurkan lidah nya seraya melangkahkan kaki masuk kedalam rumah.

Masa RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang