14. [Bambam Paham]

67 8 0
                                    

Mingyu melengos masuk kedalam kamar milik Joshua. Pria tampan berkulit tan itu memasuki kamar milik saudara laki-laki nya tanpa izin.

"Ngapain? "Tanya Joshua tanpa noleh sedikitpun dari buku biologi miliknya.

"Mama sama papa pergi lagi? "Joshua mengangguk sebagai jawaban. Mingyu berjalan lebih dalam lagi memasuki kamar saudaranya itu. Kini tubuhnya ia hempaskan ke kasur milik Joshua.

"Kenapa mereka gak bilang dulu ke gue. "

"Gak penting juga"
Mingyu membenarkan posisinya tengkurap lalu menopang dagunya dengan tangan kanan. Pria itu terus memperhatikan wajah Joshua dari samping.

Joshua yang berada di meja belajarnya merasa diperhatikan oleh Mingyu pun menoleh sekilas sebelum kembali fokus pada buku tugasnya. "Jangan liatin gue kayak gitu! "
Mingyu terkekeh melihat saudaranya kesal.

"Gak bosen lo bang berhadapan sama buku. Cari angin yuu malem-malem begini enak udaranya. "

"Gak bisa gue sibuk"

"Sibuk mulu kapan ada waktunya sama aku"

"Najisin lo! " Mingyu tertawa keras melihat Joshua yang sudah begitu kesal kepadanya.

"Gue tidur sama lo ya"

"Gak! "

Mingyu merengek seperti anak kecil, Joshua menggeleng tanpa memperdulikan adiknya itu.

"Gue bilang mama sama papa lo! "

"Gak takut gue!"

"Najisin lo bang! "

"Lebih najisin lo! "

"Capek gue ngomong sama lo! "

"Lebih capek gue! "

Mingyu menghela napas kesal. Dia berjalan kearah pintu kamar Joshua, berniat keluar dari kamar itu.

"Gue keluar sebentar, jangan kunci pintu sebelum gue pulang"perintah Mingyu, Joshua memilih menghiraukan ocehan Mingyu.

|•••••|

Lisa dan Bambam sampai di sanggar. Awalnya Bambam bersikeras untuk mengantar Lisa pulang kerumahnya. Namun melihat Lisa yang terus meminta ke sanggar akhirnya Bambam menyerah.

"Kenapa lagi? " tanya Bambam memecahkan keheningan.

Lisa duduk disamping Bambam, keduanya bersandar pada dinding yang berhadapan dengan kaca besar.

"Biasa"

"Mau sampe kapan lo kayak gini? "

"Sampe mampus"

"Gak baik Sa lo terus begini. Dia kan mama lo, sebejad-bejadnya mama lo tetep--"

"Lo gak beda jauh sama Mingyu"

Lisa berdiri dan berjalan lebih dekat kearah kaca besar itu. Bambam menghela napas dan ikut berdiri.

"Gue, Mingyu, maupun nyokap lo.. Kita peduli sama lo"

Lisa memilih tidak menggubris ucapan Bambam. Gadis itu mulai menggerakkan tubuhnya kesana kemari menciptakan beberapa koreografi yang indah.

"Pulang"
Lisa masih tak menggubris. Bambam menghampiri Lisa dan berdiri disamping gadis itu. Bambam memegang tangan kanan Lisa membuat gadis itu berdecak kesal.

"Pulang! "Tegas Bambam. Lisa menarik paksa tangannya yang digenggam Bambam.

"Ngapain sih! Gue gak mau pulang! "

"Pulang! "Bambam masih tak merubah ucapannya. Pria tampan itu kembali menarik tangan Lisa menjauh dari ruang latihan.

"Lepasin Bam! "

Bambam menghempaskan tangan Lisa kasar membuat gadis itu meringis kesakitan lalu mengusap tangannya.

"Balik lo!!"

"Lo ngusir gue? "

"Emang ya sikap Batu lo gak pernah ilang. Sa dengerin gue, mama lo sekarang lagi butuhin lo. Dia pengen terus lo disampingnya. Jangan tinggalin dia, Sa"

"Dia gak butuhin gue, ada seseorang yang lebih dia butuhin dari gue. "

"Siapa? "

"Calon suaminya. "

"Calon suaminya? "

"Udahlah jangan dibahas. Pokoknya gue gak mau balik sekalian besok gue gak berangkat ke sekolah! Titikkkkk! "

LINE :kmgTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang