Mingyu menatap layar ponselnya yang sepi. Biasanya, dia pc-an sama Jennie, tapi sekarang cewek itu bagai ditelan bumi. Hilang entah kemana dan tidak ada kabar lagi.
Mingyu maklumin, Jennie itu sebentar lagi ujian kelulusan. Tapi kalau sampai gak kasi kabar itu udah kelewatan.
Tau, kok. Mingyu sadar diri, dia bukan siapa-siapa nya Jennie. Dia cuma cowok yang suka sama Jennie dan malu buat ungkapin perasaannya.
Tapi cowok itu khawatir. Gimana kabar Jennie? Udah hampir dua minggu gak ketemu dan gak pernah chattan. Terakhir kali dia chat Jennie, meminta cewek itu bertemu namun pada akhirnya, cewek itu tidak meresponnya.
Dann apa yang cewek itu makan selama ini? Dia jaga kesehatan, kan?
Line~~
Ponsel mingyu bergetar. Pesan line masuk, sesegara mungkin lelaki itu membacanya.
Matanya membulat saat melihat isi juga siapa pengirimin pesan tersebut.
Jen ❤ :
Waktu itu lo ngajak gue ketemu?Jen ❤ :
Okelah. Kalau bisa, besok di Taman belakang sekolah.Jen ❤ :
Jam 4Mingyu tersenyum sumringah. Dia tidak bisa menyembunyikan senyumannya.
Dengan cepat dia balas pesan dengan kata 'Ok'.
--
[A/N : Putar lagu Lee Hi - 한숨(Breath) ]"Min.. "
"Hm? "
"Lo marah sama gue? "
"Ngapain marah? Ada alasan gue buat marah ke lo? "
"Hehe, ya nggak sih. Tapi kann emm.. Soal itu--"
"Lo jadian? Gak. Gue gak marah. Justru sebaliknya, gue seneng akhirnya lo bahagia. "
Lisa tersenyum sambil menatap rumput hijau dibawahnya.
Mungkin dengan begini, perasaannya kepada Mingyu akan hilang perlahan.
"Lo pernah suka sama gue? "
Lisa membulatkan matanya. Lantas, cewek itu menolehkan kepalanya cepat kearah Mingyu, setelah itu kembali menunduk karena mungkin sekarang wajahnya sudah memerah.
"L-lo tau d--"
"Abang gue. Udah lama sih dia ngomong ke guenya. Kapan, ya... Ahh tau lah gue lupa. "
Mingyu diam sejenak. Lalu kembali melanjutkan ucapannya.
"Maafin gue, Sa. Selama ini gak pernah peka sama elo. Gue terlalu sibuk kejar kak Jennie yang bahkan kurang jelas. Maafin gue.. "
"Oke, gue mau ngomong ini. Cuma sekali. "Lisa menghela napasnya panjang lalu menatap Mingyu yang juga menatapnya.
"Melepas orang yang dicintai memang sulit dilakukan, tapi yang sebenarnya adalah gak semua yang lo cintai dapat lo miliki. "
Lisa tersenyum, kelihatan tulus. "Gue relain lo bukan karena gue mudah move on. Tapi karena gue mau berhenti nyakitin diri gue sendiri. Awalnya sakit denger lo suka sama kakak kelas yang notabennya itu temen satu ekstra gue. Tapi yaa mau gimana lagi, lo gak salah. Lo pantas dapetin dia. "
Lisa memalingkan wajahnya, tidak berani menatap manik hitam pekat milik Mingyu, kembali dilanjutnya ucapannya.
"Kalau dipikir, gue yang salah. Gak seharusnya'kan gue suka sama lo? Kita sahabatan. Menurut gue gak wajar aja bagi kita. Ahhh udahlah, itu masa lalu, Gyu. Sekarang gue udah bisa lupain perasaan gue ke lo, kok. Seenggaknya gue udah merasa lega karena lo udah tau apa isi hati gue selama ini. Lagian gue juga udah milik orang lain, kan? "
KAMU SEDANG MEMBACA
LINE :kmg
Random"jadi gebetan lo dia? " "iya. Kenapa bang? " "eh? engga.. enggaa"