Udah tiga hari Mingyu gak masuk, rasanya bosen. Ke kantin sendiri, berangkat sekolah sendiri terus duduk di kelas sendiri.
Saat ini bu Lala lagi ngejelasin tentang rumus matematika. Jujur, sejak awal pelajaran, gue gak ada semangat sama sekali. Mungkin karena gak ada Mingyu kali, ya..
Yagataulah..
Bel pulang udah bunyi, secepat kilat gue membereskan peralatan sekolah dan berlari keluar kelas. Hari ini gue mau jenguk Mingyu ke rumahnya.
Sendiri? Yaiyalah. Sama siapa lagi? Gojek? Ahh elah...
Sebelum gue ke rumah Mingyu, gue lebih dulu mampir ke toko buah, biasanya kan kalau orang sakit pengennya yang manis manis. Cemm orang ngidam gitu..
Setelah selesai beli buah, gue langsung menuju rumah Mingyu. Gue sengaja gak Kasih tau dia. Taulah, entah itu kejutan atau bukan.
Gue sampai dirumah Mingyu, mama Mingyu keliatan seneng banget karena kedatangan gue. Lalu beliau mempersilahkan gue masuk.
Tanpa nunggu lagi, gue langsung aja ke lantai dua ke kamar Mingyu.
Gue membuka perlahan pintu kamarny ternyata Mingyu lagi mainin handphone nya.
"Item! "Panggil gue. Seketika pandangan Mingyu teralihkan karena suara gue. Mingyu senyum sumringah saat melihat gue. Dan mempersilahkan gue masuk lebih dalam ke kamarnya.
"Lha lo, Sa. Tumbenan lo kesini? Udah pulang emangnya? "
"Gak boleh, ya. Gue kesini? Kan gue juga pengen jenguk lo, Tem. "Jawab gue sambil duduk di kursi belajarnya yang entah sejak kapan udah ada disamping ranjang.
Mingyu menyandarkan tubuhnya ke sandaran ranjang, duduk lalu menatap gue.
"Lo kok sakit gak bilang-bilang? "
"Lha? Lo aneh, sakit mana ada yang bilang-bilang bego! "
Gue gak menghiraukan ucapan Mingyu, tanpa seizini gue, tangan kanan yang nista ini tiba-tiba pegang dahinya Mingyu. Dia keliatan kebingungan.
Panas.
Satu kata buat dahinya. Bener-bener sakit ini anak.
"Lo demam lagi? "
"Ya biasalah. Langganan. Hehe"
Gue mengangguk. Lalu mengeluarkan seplastik buah yang gue beli tadi.
"Ini, eh tapi makannya jangan sebelum makan. Inget! Makan dulu baru makan ini. "Perintah gue.
Mata Mingyu terlihat berbinar gitu. Gue cuma geleng-geleng kepala lalu ngasih buahnya ke Mingyu.
"Thanks, Sa. "
Gue kembali mengangguk.
Hening.
Gue menghela napas dan mulai membuka mulut. Namun sebelum gue ngomong, Mingyu lebih dulu buka suara.
"Kak Jennie tadi masuk? "Tanya Mingyu disela-sela membuka plastik buah.
Entah kenapa, pas ngebahas ini gue gak ada niatan buat jawab. Kek pait gitu rasanya.
"Masuk. "
"Gimana? Dia baik-baik aja kan? "
"Baik banget"
"Lo ketemu dia? Lo gak salamin salam gue ke dia, gitu? "
"Lo gak bilang, gue gak salamin"
Fyi :
Gue sama kak Jennie emang deket, gak banget sih. Mungkin karena kita satu ekstra jadi deket. Tapi Mingyu gak tau kedeketan gue sama kak Jennie. Yang dia tau gue sama kak Jennie satu ekstra."Makan yang teratur, Gyu. Jangan lupa minum obat. Gue gak mau liat lo sakit lagi. Gue sayang lo... "
KAMU SEDANG MEMBACA
LINE :kmg
Random"jadi gebetan lo dia? " "iya. Kenapa bang? " "eh? engga.. enggaa"