28. [Rival]

69 9 0
                                    

Hari ini, sepulang sekolah. Mingyu memutuskan untuk melihat Jennie dikelasnya.

Dia berdiri dan menunggu murid-murid dikelas itu keluar. Sampai pada akhirnya satu per satu murid melewati Mingyu.

Cukup lama menunggu, namun sepertinya usaha Mingyu tidak ada hasilnya. Semua murid sudah keluar dan dia tidak melihat Jennie sejak awal.

Dirinya menghela napas, lalu pergi dari area kelas 3-1. Namun sebelum itu, seorang pria berhasil membuat perhatiannya teralihkan.

"Kak. "Panggil Mingyu sambil menahan lengan siswa itu. Rowoon -siswa itu- menatap lengannya yang dipegang Mingyu dengan sinis, lalu secara kasar ia melepaskan nya. Mingyu terkejut lalu menatap Rowoon yang posisinya satu langkah didepan dia dan memunggunginya.

"I-ini, --"

"Jennie? Dia gak masuk. "Jawab Rowoon cepat lalu melangkah kembali.

"Kak! "Panggil Mingyu sekali lagi, dan itu berhasil membuat Rowoon berhenti.

"Kak Jennie gak masuk? "

"Mau ngapain? Kalau lo mau nemuin dia cuma buat Kasih harapan doang mending gak usah! Jennie cewek baik, gak seharusnya dia dapet perlakuan kayak gitu!" Ucap Rowoon dengan nada tinggi. Beruntung kelas sudah sepi. Jadi, tidak ada yang tau mereka sedang berdebat.

"Tapi--"

"Kemarin, Jennie ajak lo meet up kan? Terus lo bilang ke dia apa? Bisa? Gak? Tapi gue yakin lo bilang bisa. Jelas, Jennie nungguin lo sampai kedinginan diatap. Setengah jam dia berdiri ditambah hujan. Lo gak tau dia takut petir? Lo gak tau dia belain banget buat ketemu lo? Sadar gak lo kalau dia cewek? "Rowoon membalikkan tubuhnya, menatap Mingyu tajam.

Mingyu menatap Rowoon ketakutan. Baru kali ini ia melihat Rowoon -si pembina basket- yang dikenal baik, ramah, kini berubah menjadi menyeramkan.

"Gue--"

"TAU GAK LO SEKARANG DIA SAKIT?! "

Bugh!

Rowoon langsung menghantam Mingyu yang masih mematung ditempat nya dengan pukulan keras, membuat pria itu tersungkur. Amarah Rowoon memuncak. Dadanya naik turun karena napasnya yang tidak beraturan.

Sekali lagi, Rowoon hampir memberi pukulannya kepada Mingyu kaau bukan Jun datang melerai.

"Rowoon!! "Teriak Jun sambil menahan tubuh Rowoon.

Rowoon sedikit memberontak namun tak lama, ia cukup sadar. Bertengkar dengan anak yang lebih muda darinya hanya karena seorang wanita? Oh! Apakah itu Rowoon? Tentu bukan.

Namun jika masalah nya menyangkut tentang Jennie, dia tak bisa diam begitu saja. Jennie adalah gadis yang ia cintai dan begitupun seterusnya. Walaupun ia tau, perasaan Jennie sudah tidak berbunga terhadapnya seperti dulu lagi.

"Gue peringatin ke lo! Jangan deketin dia! "Ancam Rowoon yang mulai menjauh karena Jun menariknya.

Mingyu memegang sudut bibirnya yang bedarah. Ia menatap kepergian Rowoon dengan tatapan yang terlihat sendu.

"Maafin gue, Kak. "







maaf ayyy lama updatenya hehe.

sibuk tryout soalnya terus kuota juga abis. hehehe votenya jangn lupa ya

LINE :kmgTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang