Lisa menangis sejadi-jadinya sambil berlari. Entah kemana kaki jenjangnya kini membawa tubuhnya. Perlakuan Bambam beberapa menit lalu masih teringat dipikirannya.
"Gila lo, Bam! "Maki Lisa sambil berlari.
Bruk!
"Sial! "Umpat Lisa. Dia menghapus air matanya kasar, menatap orang itu penuh emosi.
"Jalan liat-liat! Jangan main nabrak! Gak punya mata?!" Lisa sadar apa yang baru saja dikatakan keterlaluan. Tapi mau bagaimana lagi, emosi sedang menguasai dirinya.
"Lisa? "
--
Joshua, lelaki yang sudah menabrak Lisa tanpa sengaja dan mendapatkan omelan kasar dari mulut gadis itu kini duduk berdampingan oleh Lisa di rerumputan Taman.
Joshua baru saja mendengar penjelasan gadis yang lebih muda empat tahun darinya itu. Dia bisa memaklumi keadaannya.
"Mungkin ada alasan tertentu kenapa Bambam temen lo itu ngelakuin hal diluar batas. "Itu tanggapan Joshua mengenai masalah Lisa.
Sejauh ini, Lisa tau, Joshua adalah kakak kandung dari sahabatnya, Mingyu. Lisa tau seberapa dingin nya lelaki disampingnya itu. Tetapi dia juga tau, seberapa pedulinya Joshua jika masalah yang sedang dihadapi mengenai orang terdekat, terlebih seorang wanita.
"Lo tau kan, gue gak suka sama yang namanya nyakitin hati cewek? Gue rasa Bambam juga berpikiran yang sama kayak gitu. Dia tau apa yang harus dia lakuin. Ngerebut ciuman pertama lo, dia juga tau itu--"
"Kalau dia tau kenapa harus dilakuin?! "Amarah Lisa memuncak, tanganmu yang sejak tadi gatal terus saja mencabuti rumput yang berada disamping, depannya.
Vote
KAMU SEDANG MEMBACA
LINE :kmg
Random"jadi gebetan lo dia? " "iya. Kenapa bang? " "eh? engga.. enggaa"