Jennie melamun menatap sebuah tanaman yang berada diluar jendela kamarnya. Seharian ini, yang hanya ia lakukan adalah terbaring diatas ranjangnya. Kemarin, setelah acara hujan-hujanan ia terkena demam mendadak.
Pikirannya terus melayang mengingat kejadian kemarin, saat dimana dia dan Rowoon berada diatap sekolah. Saat dimana Rowoon menciup pipinya. Namun, hal itu tidak terlalu mengejutkannya, karena Rowoon memang sering melakukan itu jika ia sedang khaawatir.
Namun ada satu yang mengganjal pikiran Jennie. Kemarin, saat Rowoon menciup pipinya, ia melihat seseorang diambang pintu atap. Sedang menatapnya dengan ekspresi terkejut. Dan dia tau, siapa orang itu.
Orang yang mengingkari janjinya.
Mingyu.
Ceklek
Pandangan Jennie teralihkan karena suara pintu kamarnya yang berdecit terbuka. Rowoon masuk sambil membawa buah-buahan dikedua tangannya. Jennie membalas senyuman Rowoon karena pria itu tersenyum lebih dulu kepadanya.
Jennie membenarkan posisi duduknya dan memnyuruh Rowoon duduk ditepi ranjang.
"Gimana keadaan lo? "
"Baik, gimana tadi disekolah? "
"Gak nanyain keadaan gue? "Tanya Rowoon dengan ekspresi yang dilebih-lebihkan. Jennie memincingkan mata lalu tersenyum dan memukul lengan Rowoon, membuat pria itu meringis kesakitan. Namun setelahnya mereka tertawa.
"Aw! Jen! Salah apa gue? "Tanya Rowoon disela tawanya. Ia mencoba menghentikan tangan Jennie yang masih memukulinya.
"Gue tau lo baik-baik aja, Won! "
"Sok tau, lo! Gimana kalau sekarang gue juga sakit? "
Jennie mengeryitkan dahinya.
"Gimana kalau gue sakit karena terlalu khawatir sama keadaan lo? "Ucap Rowoon sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Jennie.
Seketika kedua pipi Jennie mendadak merah. Dengan cepat ia menjauhkan wajah Rowoon dan kembali memukul lengannya, kali ini lebih brutal membuat Rowoon kewalahan menghadapi nya.
"Sakit, Jen! "
"Bodo amat! "
Lagi, mereka kembali tertawa terbahak-bahak. Tak lama, Jennie menurunkan tanganya, membuat Rowoon sedikit lega. Seketika raut wajah gadis itu berubah, terdapat mimik kebingungan diwajahnya. Jennie lalu menolehkan kepalanya kearah Rowoon, "Gimana sama Mingyu? "
Deg!
Ingin sekarang juga ia marah
Ingin sekarang juga ia berteriakTak bisakah Jennie melupakan Mingyu? Lelaki yang bahkan tidak ia kenal? Rowoon tak habis pikir, setelah disakiti, tetapi Jennie tetap memperhatikan nya.
"Mati. "
Jennie membulatkan matanya sambil menatap Rowoon, Rowoon menatap Jennie sinis. Dalam hati, ia merutuki dirinya sendiri, entah karena alasan apa.
'Gue cemburu, Jen. Cemburu! '
oke double update.
maaf ya wonunya belum diperbaharui, masih buntu soalnya hehe
vote please
KAMU SEDANG MEMBACA
LINE :kmg
Random"jadi gebetan lo dia? " "iya. Kenapa bang? " "eh? engga.. enggaa"