Jennie sedang mengetukkan jarinya diatas meja kafe. Pandangan terus tertuju kedepan. Seperti.. Melamun.
Sudah satu minggu dirinya tidak diganggu oleh pria bernama Mingyu namun entah kenapa ada yang mengganjal dihati Jennie membuat gadis itu bingung sendiri. Entah dirinya merasa senang karena Mingyu tidak mengganggunya atau mungkin sebaliknya karena Mingyu menghilang entah kemana.
Jennie Kim, gadis dengan senyum manis nya dan kepribadian yang baik menjadi dambaan banyak kaum pria disekolah maupun diluar. Jennie salah satu murid berprestasi disekolahnya.
Jennie adalah ketua cheers. Walaupun banyak kelebihan yang dimiliki setidaknya Jennie tidak memiliki sifat angkuh maupun sombong.
Jennie mudah bergaul dan jangan salah jika dirinya mempunyai banyak teman. Salah satunya seperti, Rosie dan Mina.
Walau begitu, tidak ada yang tau tentang kehidupannya kecuali kedua sahabatnya itu. Mereka para pengaggum Jennie memikir jika dirinya terlahir dari keluarga kaya raya. Berbeda dari itu, Jennie terlahir dari keluarga yang sederhana.
Ayah Jennie bekerja sebagai sopir taxi dan ibunya sebagai tukang jahit yang cukup dikenal satu kampung. Jennie memiliki adik bernama Raya.
Tidak jauh berbeda dengan Jennie, Raya juga termasuk gadis yang banyak digandrungi para pria disekolahnya. Tak jarang dari mereka mengungkapkan perasaannya kepada Raya. Namun dengan pasti Raya menolaknya dengan lembut, dengan alasan harus fokus pada pendidikannya saat ini mengingat jika sekarang ini dirinya menginjak kelas sembilan dan tentu banyak persiapan Ujian Nasional.
Walau lahir dalam keluarga sederhana, walau mereka berada dalam kalangan bawah. Namun jangan salah jika keluarga kecil itu sangat harmonis.
"Jennie? "
Jennie mengedipkan matanya beberapa kali saat melihat sebuah tangan melambai tepat dihadapannya. Dilihatnya seorang pria tengah menatapnya."Eh? Rowoon, lo ada disini? "Tanya Jennie sambil membenarkan posisi duduknya. Rowoon tersenyum "boleh gue duduk disini? "Tanya Rowoon sambil menatap kursi dihadapan Jennie. Jennie mengangguk, Rowoon tersenyum.
"Gue perhatiin, lo ngelamun terus. "
"Hah? Ngelamun apanya? "Tanya Jennie bingung. Yang sekarang berada dipikirannya adalah, Rowoon memperhatikan nya.
"Tumbenan lo kesini? "
"Ya.. Gue kangen aja sama suasana kafe disini, kalau lo? "Tanya Jennie sambil menatap Rowoon.
"Ah, gue? Gak tau deh, cuma pengen mampir aja kali, eh gak sengaja ketemu lo"
Jennie mengangguk mengerti, suasan canggung menyelimuti keduanya.
Entah Jennie maupun Rowoon, kedua nya tidak ada yang mengalah untuk memulai pembicaraan. Sampai akhirnya, Jennie jengah dan memilih kembali mengangkat suara.
"Bukannya bulan depan team basket bakal ada lomba ya? "
"Iya, tapi kayaknya gue gak bakal bisa ikut. "
"Lha, kenapa? Lo kan ketuanya? "
"Iya, masalahnya, lomba basket itu bentrok sama peringatan kematian kakek gue. Jadi ya.. Gue absen dulu buat lomba nanti"
"Kalau gak ada lo, siapa yang bakal ngurus team basket? "
"Soal ngurusin team basket, gue bakal minta Jun, dan perkiraan bakal ada tambahan anggota, gue sama yang lain bakal seleksi adik kelas buat latihan basket "Jelas Rowoon, Jennie kembali mengangguk.
"Bukannya cheers juga ikut serta dalam lomba? "
"Cheers gak bakal ikut lomba, kita cuma sebagai pengiring anak basket aja. Penyemangat gitu" Terang Jennie.
Sepuluh detik dilanda keheningan akhirnya Rowoon memulai pembicaraan. "Jen, kok gue jadi rindu ya, rindu masa-masa dimana kita selalu bersama, ngabisin waktu di perpustakaan kota kalau nggak di taman. Gue pengen itu terjadi lagi, Jen. Apa lo ngerasain juga yang sama? "
Rindu?
Vomment kawan:*:*:*
Rowoon itu bias gue di SF9, tadinya pengen Taeyeong NCT 127 aja, tapi yaa gimana ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
LINE :kmg
Random"jadi gebetan lo dia? " "iya. Kenapa bang? " "eh? engga.. enggaa"