35.[Jadian?/Lisa-Bambam]

65 8 2
                                    

Seorang gadis berjalan menuju sebuah ruangan yang dindingnya dipenuhi oleh kaca. Beberapa kali gadis itu menghembuskan napasnya, guna menghilangkan kegugupan.

Ceklek.

Pintu terbuka, menampakkan seorang lelaki yang sedang menari ditengah ruangan. Merasa ada seseorang, lelaki itu berhenti dan membalikkan tubuhnya.

"Lisa??! "Pekiknya tak percaya.

Gadis itu, Lisa. Tersenyum sambil berjalan mendekat kearah Bambam.

Dalam sekejap, Lisa memeluk tubuh Bambam erat, membuat lelaki itu tak bisa melakukan apa-apa selain diam.

"Sa? "

"Maafin gue, Bam. Gue tau lo lakuin itu karena lo,, karena loo--"Lisa tidak bisa melanjutkan kata-katanya.

Gadis itu melepaskan pelukannya lalu menatap Bambam sambil tersenyum, sedang Bambam, lelaki itu masih bingung. Lalu gadis itu menangkup kedua pipi Bambam.

"Gue.. Gue rasa, gue juga mulai suka sama lo, Bam. Gue pikir, ngediemin lo selama hampir 2 minggu itu aneh bagi gue. Gue ngerasa kesepian, Bam. Maafin gue, ya? "Jelas Lisa diselingi senyuman.

Setelah cukup sadar, Bambam ikut tersenyum. Dan entah keberanian darimana, Bambam memeluk Lisa begitu erat. Namun, Lisa membalasnya sambil membenamkan kepalanya dipundak Bambam.

--

Mingyu menatap dirinya sendiri lewat pantulan cermin lemari dikamarnya. Jantungnya sejak tadi belum kembali normal.

Dengan setelan kemeja bewarna coklat dan celana jeans membuat lelaki itu makin kelihatan tampan.

Ya, malam ini adalah malam dimana Mingyu dan Jennie kencan. Garis bawahi, Kencan!

Dengan keberanian yang cukup, saat dua hari setelah bertemu dengan Jennie di Taman belang sekolah, Mingyu kembali memberi chat kepada Jennie dan mengatakan kalau mereka akan kencan.

"Gyu? "

Mingyu hampir sama terjungkal jika tidak dengan cepat menyeimbangi tubuhnya. Dia menatap kepala yang menyembul masuk kedalam kamarnya, Joshua.

"Ya, bang? kenapa? "

"Mau kemana, lo? Rapih banget? "Joshua berjalan seraya mendudukan dirinya ditepi ranjang milik Mingyu.

"Umm ini gue..  Mau kencan bang. "Setelah mengucapkan itu, seketika wajah Mingyu menjadi merah. Membuat Joshua mau tak mau tersenyum melihanya.

"Akhirnya adik gue ada yang mau. "

"Yalah bang. Gue ganteng, jelas ada yang mau. "

Joshua cuma ngangguk aja. Setelah percakapan singkat itu, Mingyu izin ke toilet padalah Joshua ingin mengatakan sesuatu.

Karena terlambat, akhirnya Joshua memilih untuk menetap sebentar sambil mengetukkan jarinya diatas ranjang.

Matanya menatap keseliling kamar Mingyu. Dan saat itu juga, pandangannya berhenti tepat diponsel Mingyu yang menyala karena ada sebuah pesan masuk.

Tanpa harus menunggu lagi, Joshua mengarahkan tangannya untuk mengambil ponsel Mingyu yang berada ditengah ranjang.

Diambil nya ponsel Mingyu, Joshua malah mengerutkan kening nya saat melihat foto yang Mingyu jadikan wallpaper ponselnya. Seorang gadis manis yang sedang tersenyum sambil bergaya peace kearah kamera.

Otaknya berpikir keras untuk mengingat siapa gadis itu. Setelah cukup mengingat lelaki berhidung mancung itu membulatkan matanya.

"J-Jennie????!! "

the real of problem hehe...

oke masalah inti udah dateng. yang awal-awal hanya pengalihan oke?

baca terus ya jangan sampe bosen... makasih. votenya jangan lupa.....

LINE :kmgTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang