Secret Couple 01

49.6K 1.3K 7
                                    

Typo bertebaran. happy reading.

[Sudah direvisi]

***

Areta.

Aku terus mondar-mandir didalam apartemenku di kota New York. Sementara itu, tepat diseluruh tubuhku terasa sakit dan pegal-pegal karna terus-terusan melakukan pekerjaan.

Bekerja menjadi seorang public figure memang sangatlah melelahkan, entah itu lelah pikiran atau fisik yang membuatku terkadang frustasi.

Angin dingin kota New York memanglah tak terlalu dingin, tapi cukup untuk menjernihkan semua pikiran dan merilekskan seluruh tubuhku. Angin yang selalu datang silih berganti terus menembus, memijat, serta menyapu permukaan wajah serta kulit pucatku membuatku enggan untuk pergi kemana-mana dari balkon apartemen.

Saat akan memejamkan mata untuk merasakan sensasi angin kota New York, ponselku tiba-tiba berbunyi tanda seseorang ingin berbicara lewat benda kotak serta pipih yang selalu menemaniku selama ini.

"Hallo."

"Areta Fawnia! Mama kan udah bilang sama kamu cepet cari suami!" aku menjauhkan sedikit ponselku dari telinga. Suara mama yang selalu memekakkan telinga selalu membuat telinga sedikit nyeri akibat suaranya yang selalu dinaikkan satu oktaf.

Lagi-lagi mama selalu memberbicarakan hal itu, tidakkah ia mengerti tentang kondisi anaknya yang sedang penat serta lelah ini?

"Nanti aja ya ma bahas ini nya, Areta masih pingin sendiri dulu lagian Areta masih 19 tahun, kan masih muda." tolakku secara halus takut jika ia marah ataupun tersinggung dengan penolakanku.

Aku mendengar suara helaan nafas berat mama. Mungkin dia sudah merasa jengah karna aku selalu menolak ajakannya.

Hei, tak masalah kan jika aku menolak? Umurku ini masih muda malahan terlalu muda untuk melakukan pernikahan.

"Areta sayang dengerin mama, mama itu pingin ada yang selalu jagain kamu sayang, mama itu udah merasa aman kalo kamu udah ada yang jaga. Lagian mama juga pingin ngegendong cucu dari anak semata wayang mama ini."

"Ya ma nanti Areta usahain." ucapku final. Jika tidak diiyakan mama akan terus menerus menanyakannya.

"Yang bener?" nada kegembiraan terdengar jelas dari sebrang sana, mungkin dia amat teramat senang dengan keputusanku ini.

Oh itu pasti.

"Tapi kamu gausah nyari sayang, temennya papamu juga anaknya udah disuruh-suruh nikah." katanya. Aku menaikan sebelah alisku bingung.

"Ya... terus?"

"Ya kami pikir sih kamu ketemuan aja dulu sama anaknya temen papa kamu itu, umurnya gak beda jauh ko sama kamu ya sekitar 23 tahunan mungkin. profesinya pun juga sama kaya kamu." ucap mama memperjelas.

"Hmm." aku hanya bergumam malas.

"Tapi bukan berarti kami 'menjodohkan' kamu dengannya ya sayang, Kami takkan maksa kamu buat mau sama dia, kami hanya ingin kalian ketemu siapa tau cocok."

"Oke." jawabku singkat tetapi memperjelas semuanya.

"Malam nanti temui kami di restoran biasa jam tujuh ya sayang."

Aku melotot kaget. "Apa?! Mama gak salah kan? Areta lagi di New York mah! Masa Areta disuruh pulang ke Indonesia? Engga engga! Lagian Areta baru aja pulang, badan Areta aja masih pegal." teriakku shock.

Secret Couple [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang