Secret Couple 21

10K 468 6
                                    

Typo bertebaran, happy reading.

***

"Sudahku bilang, aku tidak mau satu pangung denganya. Kau ini tidak pernah mengerti."

"Tapi Areta, bukan aku yang memutuskan."

Areta terus mondar-mandir didalam ruang ganti. Sedari tadi ia terus gelisah karena kembali bertemu dengan Xara. Dan yang menjadi bahan pelampiasanya adalah Teressa.

"Lalu kau akan bagaimana sekarang? kau tidak bisa pergi begitu saja. ini namanya tidak profesional." Teressa berdiri lalu membawa Areta untuk duduk tenang.

"Tapi aku tidak kuat dengan wanita yang satu itu! setiap hari Austrin jalan denganya dan tak pernah ada waktu untuku lagi. Bagaimana aku bisa tenang?"

"Tapi bagaimana pun juga, kau tetap harus profesional Areta, disini Austrin memintamu untuk bernyanyi denganya."

Areta memandang ke depan dengan pandangan kosong tetapi mulutnya menyunggingkan senyum sinis. "Austrin tidak pernah memintaku Teressa, orang lainlah yang minta."

"Hei kenapa kau menjadi seperti ini? ini bukan Areta yang kukenal. Sepertinya kau sudah mulai ada rasa denganya."

Areta tidak menjawab. Pandanganya lurus ke arah depan memikirkan beberapa hari ini sifat Austrin berubah.

Austrin mulai jarang meluangkan waktu denganya, dan juga tak pernah memiliki waktu untuk sekedar mengatainya bodoh.

Areta lebih baik terus dikatai bodoh daripada Austrin yang seperti ini. Ini terlalu membingungkan untuknya.

Areta memasuki rumahnya dengan perasaan tak menentu. Seperti hari-hari kemarin, Austrin kembali tidak ada dirumah membuatnya sangat sendirian.

Ia pernah mengatakan kepada Austrin bahwa ia tidak mau mempunyai pembantu karena, ia takut jika rahasianya terbongkar.

Ya.. seperti biasa.

"Halo AR-Fawn."

Areta terkejut saat mendengar namanya dipanggil. Setahunya ia dan Austrin tak pernah memberikan kunci rumah pada siapa pun.

Dan disanalah Willa dan Marissa remaja berdiri dengan rambut dikuncir satu sedang memamerkan seluruh giginya.

"Sedang apa kau disini Marissa, Willa?"

"Untuk apa lagi? pastinya untuk melihat istri Paman." Ucap Willa kembali duduk disofa kesukaan Areta.

"Hanya itu?"

"Sebenarnya tidak." Ucap Willa dan Marissa remaja penuh misteri.

"Lalu?"

"Sebenarnya kami sudah muak dengan kelakuan centil X-ARA yang selalu bersama paman saat- saat ini. Dan kami benar-benar tidak menyukai itu." Marissa remaja menyelonjorkan kakinya. Sedangkan Areta sudah duduk terlebih dahulu di sofa sebelahnya mendengarkan.

"Lalu, kami ingin membuat sebuah rencana untuk mempermalukan X-ARA." Willa berbicara dengan mantap.

"Mempermalukan?" Areta mengulang.

"Yap." Ucap mereka serempak.

***

"Jadi, konsep vidio klip yang satu ini menurutmu bagaimana?"

"Aku ingin bagianku penuh dengan glamor." Xara berdiri lalu menyuarakan pendapatnya-sebenarnya pendapat untuk dirinya sendiri.

Dengan suara penuh dengan geraman, Stella mencoba untuk menurunkan naikan oktafnya. "Aku tau itu nona X-ARA yang terhormat. Tetapi cobalah berpendapat untuk kita semua dan jangan egois sendiri."

Secret Couple [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang