Typo bertebaran. happy reading.
***
"Hai, aku AR-Fawn, of course." Areta terkekeh saat mengucapkanya.
"Aku disini ingin membuat sebuah pengakuan yang mungkin akan mengejutkan banyak sekali orang. Aku sebenarnya tak ingin mengucapkanya sekarang ini karena, mungkin akan menjadi kesalahpahaman yang berkepanjangan setelahnya. Tetapi semua tetap harus di jelaskan bukan?"
Semua orang langsung hening saat Areta berbicara sangat serius. Bahkan Austrin pun masih enggan untuk berdiri dari sekitar pianonya.
Areta memantap kan hatinya untuk ini semua. Semalam, ia sudah memantapkan hatinya untuk segala sesuatu yang akan terjadi hari ini.
Suasana sudah hening saat ini. Hanya terdengar hembusan nafas Areta yang sedikit memburu didepan mic.
Semua orang tampak sibuk memperhatikan Areta dengan mimik bermacam-macam, ada yang memperhatikannya dengan serius, dan ada juga yang menatapnya malas.
"Austrin dan aku, sudah menikah."
Riuhan tak percaya penonton menggema diseluruh sudut ruang ketika Areta mengucapkanya tanpa keraguan. Hening yang sedari tadi melekat, kini sudah hilang tak berbekas dan kini yang terdapat hanya sebuah tanda tanya yang begitu mengejutkan.
"Why?"
"Tell me, what's going on?"
"AR-Fawn, we need reason. Why you say like that?"
"Aku minta maaf karena baru memberi tau sekarang, maafkan kami yang sudah membohongi kalian dengan bermacam-macam. Aku minta maaf." Areta membungkuk dan memohon maaf di iringi oleh semua umpatan penonton.
"Austrin-ku OMG! He is not single anymore."
"Balikin calon suamiku gue!"
"Kami mohon, ceraikan Austrin secepatnya."
"Hei! Dasar kacang! Kau menikahi suamiku!"
Dan masih banyak lagi umpatan yang menyakitkan untuk didengar masuk dalam pendengaran Areta. Areta sendiri merasa ketar-ketir saat ini.
"Well, well, well AR-Fawn ternyata wanita yang begitu menjijikan." Seorang wanita datang dengan baju penuh glamournya.
Areta mengalihkan pandanganya pada seorang yang masuk tanpa diminta dengan bingung. Sebenarnya siapa disini yang menjijikan?
"Aku tak menyangka kau mengaku-ngaku istri Austrin dengan tampang polosmu itu. Benar-benar menjijikan." Xara berucap santai dengan muka menyebalkanya.
"Apa maksudmu hah?" Areta naik pintam. Sungguh dia merasa terhina disebut wanita menjijkan.
Xara menaikan kedua bahu dengan muka yang begitu dipolos-poloskan. Ia berjalan semakin dekat kearah Areta dengan heels tingginya.
"Kau kan yang selalu menggoda Austrin disaat sedang bertemu? Kau tak lebih dari wanita penggoda di club sana."
Semua orang sudah mengeluarkan ponsel mereka masing-masing dan mengabadikan moment yang sangat penting ini.
"Aku tak pernah menggoda Austrin sedikit pun! Jika kau tidak percaya, kami akan menunjukan cincin pernikahan kami." Areta melirik jari manisnya dan melenguh kesal karena saat ini ia tak memakainya. Sebenarnya, Areta memang selalu membuka cincin pernikahanya ketika ada acara depan orang banyak seperti ini.
"Oh ya?" Xara balik menantang.
Areta kalah telak, ia melirik jemari Austrin dan tak melihat cincin pernikahan itu disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Couple [COMPLETED]
RomanceMenjadi sepasang suami istri tertutup mungkin nyaman untuk mereka jalani sekarang ini. Tapi memang dasarnya segala sesuatu yang disembunyikan akan menjadi buruk dihari-hari kemudian. Begitu pun mereka. terus menerus menyembunyikan diri, membuat mere...