Part 1

7K 68 3
                                    

Seorang anak perempuan berumur 5tahun berpenampilan seperti princess dan membawa buket bunga ditangan kecilnya sedang berlari dengan senang dan gembira kearah sesuatu yang membuatnya tampak menarik hatinya, dan seorang laki laki yang berpenampilan rapi, dengan wajah yang tampan dan tubuh yang gagah menemainya dibelakang sambil membawa sebuah karangan bunga.

“hati hati sayang.. jangan lari nanti jatuh” ujar laki laki itu memperingatkan anak kecil tersebut dan terus berjalan dibelakangnya dengan wajah yang senang namun tidak dengan hatinya.

Namun anak kecil itu tak menghiraukannya peringatan yang diberikan laki laki itu, anak kecil itu terus berlari dengan lincah.

Anak kecil itu pun berhenti, diikuti oleh laki laki tadi, dan laki laki tu berdiri disamping anak kecil itu sambil mengelus lembut rambut panjang anak kecil itu.

 “hai sayang, apa kabar?” sapa laki laki itu. Dan bagaikan terkena aliran listrik ditubuhnya, laki laki itu mengenang peristiwa 6tahun yang lalu dalam hidupnya.

Flashback 6 tahun lalu...

mungkin semua perempuan pasti bahagia, saat mereka menikah dengan laki laki tampan, kaya, dan mampan serta pernikahan yang digelar dengan megah dan tak urung mengeluarkan uang tak tak sedikit.

Tap itu tak terjadi pada perempuan yang sekarang sudah berdiri di pelaminan bersama laki laki yang berdiri dengan setia disampingnya dan keluarganya. Dia hanya bisa memberikan seyum paksa kepada para orang yang datang keacara pernikahan mereka.

Tak beda dari perempuan itu, laki laki yang menjadi suaminya pun tak kalah sama. Mereka sama sama sedih dan hanya mengeluarkan seyum paksa pada semua orang yang datang dalam acara pernikahan tersebut.

Flashback

Seseorang perempuan yang masih mengenakan pakaian kerja namun sudah tak serapi tadi pagi saat dia berangkat kerja itu keluar dari mobil Honda Jazz berwarna putihnya yang sudah diparkirkan dengan mulus di garasi rumahnya.

Dia segera segera masuk kedalam rumah, saat dia melewati ruang keluarganya sebelum masuk kedalam kamarnya, dia melihat orang tuanya sudah ada dirumah dan sedang asik mengobrol dengan temannya. Dia pun dengan sopan menyapa orang tuanya dan temannya.

“sore...” sapanya.

“sini sayang, kenalin temen papa sama mama” ujar perempuan paruh baya yang mempunyai kecantikan tak kalah dari perempuan tersebut, namun perbedaannya hanya umur mereka yang tak sama.

“sore, saya Lia” ujarnya pada teman kedua orang tuanya sambil menyalami danmencium kedua tangan teman orang tuanya tersebut.

“ini om Bayu sama tante Avri, sahabat papa yang tinggal di Inggris. Dulu kamu juga udah pernah ketemu waktu kamu masih kecil” ujar papa memberi penjelasan pada Lia dan hanya Lia jawab dengan anggukan dan mencoba menggingat, namun dia tak ingat karna papanya juga bilang dia bertemu dengan om Bayu dan tante Avri saat kecil. Lia pun menyerah untuk mengingatnya sebeb memang dia tak ingat sama sekali.

“Lia dulu masih kecil, mungkin sudah lupa. Tapi Lia sekarang sudah besar ya dan tambah cantik. Bener enggk, pi” ujar Tante Avri pada om Bayu yang duduk disebelahnya. Lia itu hanya tersenyum menaggapinya dan duduk disamping mamanya.

“bener, ma. Lia tambah cantik, pasti udah banyak laki laki yang ngejar ngejar kamu ya Lia?” ujar om Bayu pada tante Avri dan bertanya pada Lia setelahnya.

“enggk juga om Bayu. Masih ada yang lebih cantik dari pada Lia” balas Lia pada om Bayu “maaf semua Lia mau kekamar dulu, soalnya abis pulang kerja, pasti bau keringet. Silahkan dilanjutkan lagi ngobrolnya” lanjut Lia berpamitan kepada orang tuanya serta om Bayu dan tante Avri dan di setujui oleh semuanya.

Love, Regret and LossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang