Part 17

2.6K 84 28
                                    

Saat Lia sedang asik mengobrol dengan Ratih, Henry tiba – tiba datang menghampiri Lia di taman.

“Asik banget ngobrolnya, sampai aku dicuekin gini” Ujar Henry seraya berjalan mendekati Lia dan Ratih. Lia pun kaget karna Henry sudah pulang, dan Lia merasa tak enak sebeb Lia tak bisa menyambut Henry Pulang.

Lia pun berinisiatif untuk berdiri, namun segera di larang oleh Henry.

“Maaf” Ujar Lia menyesal.

“Kamu itu, kenapa si selalu minta maaf, kamu enggk salah apa sama sekali” mungkin aku yang salah sama kamu, Li’ tambah Henry dalam hatinya.

“Iya iya, aku enggk bakal kaya gitu lagi. Kamu kapan pulang? Ko aku enggk tahu?” ujar Lia bertanya pada Henry kapan ia pulang.

“Sekitar 1jam yang lalu” ujar Henry cuek, seraya duduk disebelah Lia.

Ratih yang melihat Henry dan Lia pun hanya tersenyum dan berdoa semoga setelah ini, kebahagiaan mereka tak akan hilang dan tak ada satu orang pun yang boleh melukai Lia, janji Ratih dalam hatinya.

“Ihhhh... kenapa enggk panggil aku” ujar Lia mulai merajuk pada Henry.

“lah... kenapa kamu jadi kaya gini. Bawaan Baby El yah?” ujar Henry seraya mengelus perut besar Lia.

“Ihh... ada Ratih” dumel Lia pada Henry karna tak enak dilihat oleh Ratih.

“Kamu enggk keganggukan, Ra?” tanya Henry pada Ratih. Dan dijawab dengan gelengan kepala oleh Ratih.

“Malah romantis Mba. Aku malah iri liatnya” Ujar Ratih.

“Husss.... sekolah yang bener baru mikir nikah” Ujar Lia pada Ratih.

“Hehehehehe... iya iya. Ratih bakal sekolah yang bener dan bahagiain ibu sama bapak” ujar Ratih pada Lia dan Henry, dan mereka menangapinya dengan senyum seneng.

Setelah asik mengobrol bertiga ditaman, Henry menyuruh Lia untuk masuk kedalam ruamh. Sebeb hari sudah petang dan itu tidak baik untuk kondisi Lia yang sedang hamil.

Merekapun menghabiskan waktu dengan makan malam, menonton TV di ruang keluarga setelah itu mereka kembali beristirahat seperti biasanya. Namun saat ini karna kondisi Lia yang sudah Hamil besar, Henry memilih untuk tidak menggunakan kamar diatas dan menggantinya dengan kamar tami dilanati bawah agar memudahkan Lia untuk melakukan kegiatan sehari – harinya, serta Henry juga menghindari Lia dari bahawa apa pun yang tak tahu nanti.

Hari ini Henry ada meeting penting dengan beberapa pemengang saham makan dari pagi Henry pun sudah menyiapkan mentalnya untuk menghadapi semua orang yang akan hadir dalam rapat tersebut, serta menyiapkan diri dengan hal yang nanti akan dialaminya setelah selesai dari rapat tersebut.

Setelah semua anggota direksi sudah hadir semua, Henry pun segera membuka meeting tersebut. Namun sebelum Henry akan membuka suara, ada seorang laki – laki yang umurnya sama seperti ayah Henry membuka suaranya.

“Saya Harap anda segera menjelaskan apa maksud dari hasil data keuangan bulan ini kepada kami” ujarnya yang berana Pak Darma pada Henry.

“Benar. Bagaimana mungkin dalam 1bulan ini kita bisa mengeluarkan uang sebanyak ini, dan disini tidak ada keterangan apa – apa mengenai penggunaan uang tersebut” timpal Pak Ari yang duduk disebelah Pak Darma.

“Baiklah saya akan jelaskan semuanya. Jadi semuanya harap tenang dan tak ada yang boleh membantah saya saat saya sedang bicara” ujar Henry memberikan solusi pada semua anggota Direksi yang hadir, namun bukanya mereka berhenti bicara malahan mereka menjadi lebih parah dari sebelumnya.

Semua orang tak ada yang memperhatikan Henry sekalipun, mereka semua merasa kecewa dengan pekerjaan yang telah Henry berikan, bayangkan belum ada 1bulan, semua keuangan perusahaan menjadi hancur karna Henry selelu mengeluarkan uang yang tak tahu digunakan untuk apa, dan itu membuat semua anggta Direksi menjadi bertanya – tanya dimana uang tersebut.

Dan hanya Henry yang tahu mengapa uang sebanyak 30 milyar bisa keluar dari keuangan perusahaan, dan itu ada kaitanya dengan Andra yang selalu datang kekantor Henry dengan mengancam akan menyebar luaskan foto – fotonya bersama dengan Henry, dan tak main – main Andra selalu meminta uang kepada Henry dengan jumlah bermacam – macam dan selalu bernilai milyaran sekali datang kekantor.

Karna Henry tak ingin itu terjadi, Henry pun sudah tak punya pikiran lain, ia nekat mengambil jalur pintas untuk mengambil uang perusahaan dan hasilnya keuangan perusahaan menjadi krisisi dan mungkin bisa dibilang terancam bangkrut.

Henry yang merasa sudah tidak diperhatikan oelh orang banyak, langsung mengebrakan meja agar semua orang yang berada dalam ruangan tersebut menjadi fokus terhadap dirinya.

“Diam....” uar Henry teriak seraya menggebrakkan meja dengan keras, dan kontan membuat seluruh orang yang berada diruanggan tersebut menatap Henry.

“saya akan menjelaskannya.......” ujar Henry pada seluruh orang yang berada dalam ruangan tersebut, namun Henry tidak berbicara terus terang kepada pada direksi, melainkan memberikan alasan bahwa bulan ini perusahaan sedang rugi karna sedang ada krisis perekonomian didunia dan menyebabkan masalah ini terjadi.

Henry pun sebelumnya juga sudah berfikir sebelum berbicara kepada semua orang. Herny juga tahu bahwa dunia sedang terjadi krisisi ekonomi yang sulit, namun ini mungkin tidak akan terlalu terpengaruh besar dengan perusahaan Henry. Tapi demi melindungi dirinya Henry berbohong kepada semuanya.

Namun tetap saja dengan Henry memberikan asalan yang memang bisa dibilang logis, namun tetap saja semua orang tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Henry. Dan akhirnya dari rapat tersebut adalah akan diresmikan minggu depan saat rapat direksi nanti. Dan hanya hasil rapat minggu depan akhir dimana Henry akan tetap menjadi Ceo atau di gantikan oleh calon terbaru yang memang pantas untuk mengantikan posisi Henry nantinya.

Setelah selesai rapat tersenut, Henry memilih untuk kembali keruang kerjanya, namun sebelum masuk kedalam ruang kerjanya sekertarisnya menyampaikan pesan kepada Henry kalau ada seseorang yang sedang menunggunya, dan saat Henry bertanya siapa orang tersebut. Sekertarisnya hanya bilang bahwa orang tersebut adalah Andra.

Henry hanya bisa tertunduk lesu mengahadapai semua cobaan yang sedang dialaminya saat ini. Bagaimana tidak saat ini Henry bukanlah siapa – siapa, dia hanyalah CEO yang sedang menunggu akhir – akhir masa jabatannya sebelum nanti benar – benar digantikan oleh orang lain. Dan tak hanya itu, Henry juga mempunyai beberapa masalah lainnya dari masalah Bank yang sudah sejak kemarin mengubunginnya agar segera melunasi hutang yang kemarin dipinjamnya untuk membayar uang tutup mulut untuk Henry, serta ada beberapa mobilnya yang sudah dijualnya namun tetap sampai saat ini Henry tak pernah memberitahukannya kepada siapa pun dan hanya Henry sendiri yang mau menanggung beban tersebut. Apalagi saat ini Lia sedang mengandung, Henry tak ingin membahayakan kandungan Lia serta anak yang sedang Lia kandung.

Love, Regret and LossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang