Part 8

2.7K 46 0
                                    

Sudah 1bulan lamanya Henry pulang ke Indonesia. Lia selalu melakukan kegiatan seperti biasanya dan tak ada yang berubah dari kehidupannya. Mungkin sekarang perubahan terjadi pada Henry.

Henry menjadi suami yang perhatian, Henry selalu meyempatkan menghubungi Lia, hanya untuk bertanya apa sudah makan, sedang apa atau kabar. Dan itu kadang membuat Lia lucu karna tindakan Henry yang berubah tidak seperti awal awal mereka menikah.

Bagaimana tidak, Henry selalu bertanya seperti itu setiap hari, yang notabene Henry dan Lia selalu bertemu setiap hari. Saat Henry harus dinas keluar kota atau meyempatkan berkunjung ke anak cabnagnya yang berada di luar negri hanya 2 atau 3 hari, Henry selalu mengajak Lia pergi bersamanya dan Henry selalu bilang ini adalah bulan madunya yang kedua untuk mereka.

Seperti saat ini, Henry sedang menghubungi Lia.

“aku lagi ngapaian?”

“aku lagu buat beberapa kue kering kesukaan kamu” ujar Lia sambil terus sibuk dalam mengolah adonan kue. Herny sangat suka sekali dengan kue kering apapun itu jenisnya, dan maka dari itu Lia selalu menyempatka membuatnya untuk Henry. Lia juga sempat binggung bagaimana bisa seorang Henry, suaminya sangat menyukai kue kering berbanding terbalik dengan postur tubuhnya yang sangat atletis, dengan tidak ada satupun lemak yang ada dalam tubuhnya.

Mungkin dulu Henry hanya bisa makan kue kering buatan mami, bi’Min atau Henry meyempatkan membeli ke toko kue langanannya, namun semenjak menikah Lia memutskan untuk membuatnay sendiri yang memang notabenen Lia sangat suka memasak dari masakan Indonesia, barat, serta asia. Namun itu semua hanya sebuah hobi bukan menjadi pekerjaannya tetap.

Dan minggu kemarin juga Henry mengusulkan untuk Lia membuat sebuah restoran untuk menghilangkan kebosanannya. Dan Lia pun menerima usul tersbut dengan senang serta gembira, dan baru beberapa hari yang lalu pula restoran yang dijanjikan Henry telah resmi dibuka.

Restoran itu juga saat ini memeliki banyak pengunjung yang tak hanya warga Indonesia namun juga beberapa orang asing yang memang menginginkan mencoba masakan Indonesia, di restoran tersebut juga tak hanya menyajikan masakan Indonesia namun juga masakan barat serta asia.

Kadang saat jam makan siang Henry akan meyempatkan makan siang ke Restoran yang akan selalu ditemani Lia, disaat Lia tak bisa mengantarkan makan siang kekantornya.

“kamu jangan kecapean. Kalau kamu sakit aku juga yang repot, Li” ujar Henry menegur karna setelah membuaka sebuah restoran Lia memang sedikit sibuk dan kadang mudah lelah dan itu membuat Henry sedikit kawatir, sebab biasanya Lia tak akan penah lelah hanya karna kelelahan sedikt saja.

“iya, abis ini aku juga langsung istirahat, jadi kamu enggak usah khawatir” ujar Lia

“awas kamu engak langsung istirahat setelah selesai buat kue”

“kamu udah makan siang, maaf ya. Aku enggk bisa anterin makan siang kamu kaya biasa, malah suruh Andi kekantor buat anterin makan siang kamu” ujar Lia meyesal sebab Lia tak bisa mengantar makan siang Herny yang memang sudah dilakukan Lia semenjak Henry pulang dari Jerman.

“iya, enggk pa pa. Yang penting kamu sehat dan jangan sakit, aku udah senang. Eh.. tapi kamu udah makan siang belum? Kamu jangan urusin aku terus doank. Kamu juga harus mikirin kondsi kamu”

“belu, nanti abis selesaiain ini baru aku makan” ujar Lia

“nah kah. Kamu malah tanya aku udah makan belu, kamu sendiri malah belum makan. Cepet makan awas ajah, kalau aku telpon bi’Min buat tanya kamu udah makan belum dan dijawab belum aku akan langsung pulang kerumah buat nyuruh kamu buat makan”

“jangan ngaco deh kamu, aku bukan anak kecil lagi yang harus digituin. Nanti aku juga makan. Emang kamu enggk ada kerjaan, segala mau pulang kerumah buat mastiin aku makan apa belu”

Love, Regret and LossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang