Lia menganti bajunya dengan baju tidur, yang dibelikan Ayana kemarin. Lia pun segera mengantinya sebelum menunggu Henry di bawah, namun saat Lia keluar dari kamar ternyata Herny sudah pulang dan sudah berada dikamar.
Lia yang melihat, lebih baik diam, Lia juga merasa kalau Henry memerhatikannya, Lia pikir bahwa Henry tak menyukainya, jadi Lia memutuskan akan menganti baju tidurnya.
Henry segera masuk kekamar mandi setelah meletakkan tasnya, melepas dasi serta jas yang tadi pagi dikenakannya. Saat Henry sedaang dikamar mandi, Lia memutuskan untuk membersihkan make upnya, sebelum tidur dan menganti baju tidurnya seperti yang biasa dikenakannya.
Saat Lia sedang asik membersikan make upnya, Lia melihat Henry sudah selesai mandi, dan Lia melihat Henry hanya menggunakan handuk menutupi kakinya saja. Lia memang sering melihat Henry seperti itu, namun tak tahu mengapa sekarang Lia merasa ada hal yang lain, mungkin karna kehamilannya sekarang.
Flashback 1minggu yang lalu
Saat Lia sedang asik membaca buku ditaman belakang seperti kebiasaan Lia setelah menikah dan tinggal dirumah ini. Lia merasa mual. Lia pun segera masuk kedalam rumah, dan ingin segera memuntahkannya.
Saat sudah sampai didalam kamar mandi, Lia segera memuntahkannya, namun hasilnya tak ada hanya air, dan angin yang keluar. Lia berfikir mungkin hanya masuk angin biasa. Namun saat keluar dari kamar mandi, bi’Min yang sudah Lia hanggap seperti ibu sendiri semenjak Lia menikah, dan karna Lia juga belum bertemu mama dan papa yang sekrang sudah pindah ke Jogja, mama dan papa bilang ingin menikmati masa tuannya disana, dikota penuh dengan kenangan mereka. Lia pun hanya bisa menerima keputusan orang tuanya tersbut.
“nyonya kenapa?” tanya bi’Min saat Lia sudah keluar dari kamar mandi yang berada dekat dengan dapur, dan itu merupakan kamar mandi terdekat dari taman yang bisa Lia jangkau, apabila Lia menggunakan kamar mandi yang berada dikamarnya, Lia masih harus melewati anak tangga, da Lia juga tak tahu apa masih sanggup melewatinya tersbut. Jadi Lia putuskan untuk memilih kamar mandi yang didapur.
“enggk tahu, bi. Mungkin Lia masuk anggin” ujar Lia menenangkan
“apa saya telponkan Tuan atau dokter supaya bisa memeriksa keadaan nyonya?” tanya bi’Min memberi usul.
Lia berfikir, dia tak mungkin meminta Henry pulang , hanya untuk mengantarnya kerumah sakit, dan yang lebih parah Henry dan Lia sedang bertengkar, Lia pun segera mengurungkan niat tersbut unutk menelpon Henry.
Dan soal menelpon dokter untuk tidak mungkin juga, Lia berfikir ini hanya masuk angin saja, mungkin dengan minum obat dan beristirahat, sakit yang Lia rasakan telah hilang, dan Lia pun mengurungkan niat tersebut juga.
Terlihat bi’Min menunggu jawaban yang akan Lia pilih antara Henry dengan dokter.
“enggk usah , bi. Lia cumah masuk angin biasa, nanti juga sembuh kalau udah minum obat dan istirahat” ujar Lia memberi jawaban atas usul yang bi’Min berikan, namun sayangnya Lia menolak kedua tawaran yang bi’Min tawarkan.
Bi’min pun tak bisa berbuat banyak, sebab Lia adalah majikan atau bosnya dalam bekerja, walupun Lia sangat baik terhadanya namun demi tuntutan pekerjaannya bi’Min harus melakukannya.
Semenjak mualnya yang dialami Lia ditaman belakang,Lia menjadi sering mual dan tak kunjung sembuh, namun tak tahu mengapa apabila Henry sedang dirumah atau bersamanya, mula Lia tiba tiba hilang tak tahu dimana.
Dan hari ini Lia memutuskan untuk memeriksakan kondisinya dirumah sakit, agar tahu apa penyakit yang Lia sedang alami saat ini, Lia merangkat setelah henry pulang, dan akan pulang saat jam makan siang tiba, sebab Lhenry saat ini tak tahu megapa lebih memilih makan siang dirumah bersama Lia.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Regret and Loss
RomansaCopyright © 2014 by kwaty1110 Hak Cipta Terlindungi © 2014 oleh kwaty1110 Cinta itu datang tiba tiba dan tidak ada yang tahu kapan itu akan kamu rasakan. Penyeselan itu pasti datang belakangan tidak ada penyesalan yang datang diawal. Kehilangan ada...