Part 11

2.5K 51 12
                                    

Saat Lia sedang menunggu Henry pulang, Lia merasa lelah dan ingin rasanya memejamkan matanya sebentar sebelum Henry pulang.

Saat Lia sedang tertidur, ia merasakan ada seseorang yang sedang mengelus perutnya, Lia pun segera bangun dari tidurnya untuk melihat siapa orang yang sedang mengelus perutnya, dan saat Lia lihat orang itu Lia hanya bisa tersenyum.

“Maaf, aku ganggu tidur kamu yah?” tanya Henry saat tahu Lia sejak tadi memerhatikannya.

“Enggk” ujar Lia membalas.

“Ya sudah, kamu lanjut tidur lagi ajah. aku mau mandi terus makan” ujar Henry.

“Ya udah, aku siapin makan malem buat kamu” ujar Lia seraya bangun dari tidurnya, namun segera Henry larang dan mengusulkan agar Lia tetap tidur dan tak usah menemaninya makan malam, namun Lia bersikeras unutk menemani Henry, dan Henry hanya bisa pasrah meneima usul yang Lia berikan.

Sebelum Henry selesai mandi, Lia pun memilih untuk pergi ke ruang makan. Dan saat Lia sedang menyiapkan piring, Henry sudah selesai mandi dan segera menghampiri Lia di ruang makan.

Lia hanya menemani Henry makan, sebeb Lia mempunyai kebiasaan makan malam sebelum jam 7, dan karna Henry setiap hari pulang selelu jam 8 atau jam 9 maka dari itu Henry hanya makan sendiri, walupun Lia tetap akan menemani Henry makan.

Setelah selesai makan, Henry dan Lia beranjak kekamar untuk beristirahat. Namun sebelum mereka tidur, seperti biasa Henry akan selalu berbincang terlebih dahulu dengan Lia, dan itu adalah kebiasaan Lia dan Henry setelah menikah walupun hanya membahas masalah sepela atau masalah pekerjaan Henry dikantor.

Setelah berbincang binca sedikit Henry dan Lia memutuskan untuk segera tidur, agar esok harinya mereka tak kesiangan bangunnya.

Saat sedang sibuk dengan pekerjaan yang menupuk dikantor, Ponsel Henry yang Henry letakkan di dekat laptop berbunya, Ia segera mengangkat telpon tersebut, tampa melihat siapa yang menelpon tersebut.

“Hallo..” ucap Henry terlebih dahulu.

“....”

“Maaf ini siapa ya?” ujar Henry

“...”

“Sorry saya tidak punya waktu banyak, saya banyak pekerjaan yang sedang menanti saya” ujar Henry, seraya mematikan telpon tersebut.

Henry hanya bisa marah, karna ada orang iseng yang menelponnya tampa memberitahukan siapa namanya, dan kemarin juga Henry menerima pesan namun Henry tak memperdulikannya dan memilih untuk menghapus pesan tersebut dari pada membuka pesan tersebut.

Sudah 1minggu Henry selalu menerima telpon dan pesan dari orang aneh, dan seperti kejadian sebelumnya Henry tak akan memperdulikan orang iseng tersebut. Henry juga merasa tak punya urusan dengan orang tersebut.

Henry juga berfikir, kalau orang itu mempunyai hal penting ia bisa langsung datang kekantornya atau bagaimana caranya agar bisa berbicara dengan Henry, namun sampai detik ini Henry tak pernah mendapat kujungan atau janji temu dengan orang penring seLian Klien serta beberapa Dewan Direksi.

Hari ini, Henry sedang banyak sekali pekerjaan dan ia menyuruh Sekertarisnya agar tak ada yang boleh menganggu pekerjaannya.

Namun saat Henry sedang sibuk dengan pekerjaannya, pintu ruang kerjanya terbuka dengan keras, dan menampakan Fanny yang berdiri di pintu dan Sekertarisnya yang menghalangi Fanny masuk.

Henry pun segera menyuruh Sekertarisnya untuk pergi, dan menyuruh Fanny untuk masuk.

Henry segera mengampiri Fanny yang sudah duduk di sofa, setelah Henry duduk, Fanny segera mara marah kepada Henry, karna Fanny tak boleh masuk kedalam ruang kerja Henry. Henry pun segera minta maaf, atas kelakuan Sekertarisnya, dan Henry mengusulkan agar Henry dan Fanny pergi keluar untuk jalan jalan.

Tak tahu mengapa saat ini Lia sangat ingin pergi ke Mall untuk jalan jalan, Lia juga merasa bosan selalu berada dirumah, walupun kadang Lia akan mengunjungi Restoran, namun tidak bisa seperti dulu, karna kehamilan Lia sudah memasukki bulan ke-5 dan karna kehamilan ini Lia sering mudah lelah.

Lia pergi ke Mall ditemani oleh anak perempuan Bi’Min yang masij duduk dibangku SMU kelas 3. Lia juga berjanji akan membelikan beberapa buku unutk anak Bi’Min.

Tak tahu mengapa Lia sangat menyayangi anak Bi’Min serta anak pembatu yang bekerja dirumahnya. Sebab Lia merasa menjadi seorang Kakak yang tak bisa ia rasakan karna Lia tidak mempunyai adik.

Saat sedang asik memilih buku di toko buku yang berada di Mall, Lia merasa melihat seseorang yang dikenalnya sedang bersama dengan wanita. Namun Lia berfikir mungkin itu adalah Kliennya.

Namun Lia merasa penasaran mengapa mereka berdua tampak mesra dan buka seperti Klien Liannya, Lia melihat itu seperti seorang pasangan yang sedang bermanja majaan.

Lia pun mengikuti orang tersebut, sebelumnya Lia ijin pergi dengan Ratih anak Bi’Min untuk keluar sebentar, dan nanti akan kembali lagi, setelah disetujui oleh Ratih, Lia segera membututu kemana mereka akan pergi.

Saat Lia sedang membuntuti dibelakan pasangan tersebut, Lia melihat pasangan tersebut memasukki sebuah toko perhiasan, Lia hanya bisa melihat dari jauh, dan merasa sakit hati dengan apa yang sedang disaksikannya sekarang.

Karna Lia merasa tak sanggup lagi untuk melihat lebih jauh dari itu, Lia memutuskan untuk kembali ke toko buku dimana Ratih masih ada disana dan segera itu, Lia ingin segera pulang kerumah untuk menenangkan pikiran serta hatinya yang sakit.

Love, Regret and LossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang