He is Mine

01

Vania pov

Aku sudah tak sabar menanti bel pulang sekolah. Hari ini aku akan mengajak Kak Revan kencan, oh tidak maksudku pacarku.

Ah memikirkan kencan dengan seorang Revan bisa membuatku gila. Revan sesosok manusia tampan yang nyaris sempurna dengan sejuta pesona dan nyaris tak bercelah.

Kecuali yah mungkin beberapa sifat dingin,cuek dan acuhnya. Uh memikirkan Revan membuatnya hilang kewarasan. Tadi saja saat guru mengajar dia sudah diberi lebih dari tiga peringatan.

Kekeke~ hanya seorang Revan yang bisa membuat Vania begini .
*tet...tet...tet...*
Inilah yang ku tunggu tunggu, akhirnya bel pulang sekolah berbunyi. "Ah Revan aku datang". Jeritku membuat semua temanku menoleh dengan tampang aneh dan kubalas dengan cengiran minta maaf.
***
Revan pov

Akhirnya bel pulang berbunyi, aku sudah tidak sabar ingin pergi ke perpustakaan kota mencari kekasih baru.

Eits maksudku bukan kekasih seperti yang kalian pikirkan, ya aku ingin mencari buku baru. Kekeke~ kalian pasti tak akan pernah menyangka bahwa Revano Kusuma sang ketua tim basket dan murid teladan sepertiku bisa menyukai buku.

Tapi itulah kenyataannya dan hobbiku membaca buku sejarah dan pendidikan. Dan yang perlu kalian tau aku masih singgle alias belum punya pacar(sepertinya).

"Kak Revan". Teriak seorang gadis mendekatiku.

Oh tidak dia gadis aneh yang memintaku menjadi pacarnya, mau apa dia kemari. "Apa?". Balasku cuek karena aku tidak suka gadis berisik. "Ayo kita kencan". Ucap gadis itu malu malu. Oh lihatlah dia, astaga dia mengajakku kencan? Apa yang ada dipikiran bodohnya?

"Aku tidak bisa, ada urusan penting". Ucapku malas
"Ah begitu ya". Ucap Vania kecewa
Lihatlah ekspresinya , pipi menggembung dengan mata bulat yang memancarkan kekecewaan membuatku tak tega melihatnya. Aish

"Aku akan pergi ke perpustakaan kota jadi kalau mau ikut...."terpotong
"Aku ikut". Potongnya cepat sambil tersenyum manis , membuatku berdebar.

"Oh jantungku" ucapku dalam hati sambil meringis menatapnya yang sedang tersenyum lebar.

*jae 🐣