05

2.5K 163 3
                                    

Author pov

Keesokan harinya berjalan seperti biasa. Vania yang selalu menempeli Revan telah kembali. Dengan tatapan pengusir ala vania lalat lalat alay pun menjauh. "Dia mulai lagi" batin Revan.

Hari ini mood Revan jadi down, lagi lagi Vania membuat ulah. Dia memberi Revan coklat , hey bung Revan kan cowok masak dikasih coklat begitu pikirnya.

Dan parahnya lagi adegan itu secara live di depan temen" kelas Revan. Whatt the?? Temen" Revan juga menyoraki mereka secara antusias. "Oh astaga aku bisa gila" jerit batin Revan.

Vania pov

"Hari ini aku ingin mengajak kak Revan kencan. Dia mau atau tidak ya?" batinku. Aku mendatangi kak Revan ke kelas dan itu dia selalu duduk dipojokkan sambil membaca buku kesayangannya dan ck cewek itu lagi lagi menempelinya.

"Hay kak " aku duduk di depannya. "Kakak lagi apa?" ucapku lagi menatap Dewi.

"Revan sebaiknya aku.."
"Kamu disini aja" ucap kak Revan memegang tangan Dewi.

Oh big Noo apa aku bilang memegang ? Aku mendengus kesal menatap tangannya yang masih dipegang kak Revan.

"Kakak " rengekku memegang lengannya dan langsung ditepis kak Revan.

"Dewi bilang padanya aku sedang ingin sendiri" ucap kak Revan tanpa memandangku.

Ingin sendiri?
Dan tadi buat apa dia menahan cewek itu?

"Kak aku ingin kita nanti kencan. Aku udah beli tiketnya dan ini tayang perdana. Yayaya " kataku semelas mungkin dan dia hanya diam.

"Kakak dengar tidak?" rengekku lagi.
"Hm" gumamnya.
"Oke sampai ketemu di Mall ya ! Love you" ucapku sambil berlalu.

Revan POV

Ck lihatlah tingkahnya, ya hari ini kencan pertama "kami" yang sesungguhnya. Apa aku barusan bilang kami?

Oh mungkin aku khilaf. Gadis itu ya Vania mengajakku nonton film kesukaannya. Dan sialnya itu adalah film bergenre romance, ah aku paling benci film romance apalagi adegan nangisnya yang gak banget.

Dan gadis itu sedang menangis sesegukan sambil mengunyah popcronnya.

"Kekanankan" gumamku lirih dan dia langsung menatapku sambil berkaca kaca,ck.
"Kak" gumamnya masih sesegukan.
"Ya"jawabku tanpa menoleh.

Vania langsung memelukku membuatku tersentak. "Kakak makasih ya aku seneng banget" ucapnya memelukku erat yang tanpa sadar aku juga sudah memeluknya.

Dia perempuan kedua setelah mama yang pernah memelukku.
"Andai aku bisa menghentikan waktu. Hal pertama yang akan aku hentikan adalah saat saat bersama kakak. Semoga hari ini tidak cepat berlalu." ucap Vania lirih.

"Ya" gumamku mengelus punggungnya. Dan aku rasa aku mulai nyaman dengan Vaniaku.

Vania pov

Ya hari ini kencan yang sebenarnya. Aku mengajak kak Revan nonton, main game dan selfie photo box.

Uh menyenangkan sekali walaupun dia masih jutek tapi aku sangat senang dan semoga hari ini tak cepat berlalu.

"Kak Revan makasih walaupun kakak belum menyukaiku setidaknya kakak masih membiarkan aku disisinya" ucap batinku tersenyum senang.

*jae 🐣

He is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang