04

2.4K 177 1
                                    

Author pov

Revan dan Dewi sudah selesai belajar. "Thanks ya besok kita lanjut lagi " ucap Revan yang diangguki Dewi.

"Oh dia ternyata tidur,pantas sepi" ucap Revan lirih sambil menatap Vania.
"Van pulang dulu ya. Bye" pamit Dewi. "Oke" ucap Revan yang masih memperhatikan Vania yang sedang tidur.

"Dia manis juga kalo lagi tidur" ucap Revan dalam hati
"tapi lebih manis kalo lagi bawel" lanjutnya.
"Eh aku mikir apa sih? Em Van bangun , ayo pulang " Revan menepuk pelan pipi Vania.

"Eunggh.. Udah?" ucap Vania sambil mengusap matanya. "Iya" ucap Revan jalan duluan diikuti Vania dengan segala ocehannya.
Tanpa Vania sadari Revan tersenyum tipis melihat tingkah Vania.

Hari ini hari libur,Vania berencana ingin ke rumah Revan. Dia sampai harus mengobrak abrik lemari hanya agar terlihat cantik didepan Revan.

Begitupun dengan Revan yang sedang merayakan kebebasannya tanpa Vania. Sampai samapai dia tak sadar bila hal yang sangat dia jauhi ternyata sangat dekat denganya.

Vania datang ke rumah Revan yang ternyata yang membuka pintu mama revan. "Pagi tante" ucap Vania mencium tangan mama revan.

"Pagi. Cari Revan ya?" mama revan menaikkan sebelah alisnya.
"Iya tante,kak Revan ada?" senyum Vania.

"Ada ayo masuk" mama revan mempersilahkan Vania masuk. "Tante panggil dulu ya"
"Iya tante"

Saat mama revan mau manggil ternyata Revan udah turun. "Siapa ma?" tanya Revan yang dijawab mamanya dengan melirik Vania yang sedang tersenyum cerah.

"Yah mampus" batin Revan.
"Ini dicariin temanmu" ucap mama Revan.
"Iya mam" Revan tersenyum paksa.
"Ya udah mama tinggal ya, mama ada janji ma teman. Bye sayang" mama Revan kepada Vania.
"Hati hati mam"  Revan mencim tangan mamanya.

Revan pov

"Ah mimpi apa sih aku semalam, bisa bisanya nih cewek sampai sini" erang batinku frustasi.

Dan lihatlah dia selalu tersenyum didepanku emang gak pegel apa? Huh menyebalkan. "Kamu ngapain sih kesini?" ucapku kesal.

"Mau ketemu kamu" ucapnya polos.
"Tapi inikan masih pagi " ucapku gemas.
"Kakak gak suka ya? Aku ganggu ya?" ucap Vania menatapku.

"Tuh tau masih aja kesini" cicitku. Dia terdiam sambil meremas tangannya, "ck Revan sialan. Sejak kapan aku bisa ngomong kasar sama cewek" batinku.

"Maap ya, aku gak ada maksud ganggu kakak" ucap Vania sendu.
"Van maksudku..."
"Ya aku akan pulang. Semoga hari kakak menyenangkan dan sampai jumpa di sekolah. Love you kak" ucap Vania pelan sambil berlalu.
"Oh astaga" ucapku sambil mengusap mukaku kasar.

Vania pov

Ternyata kehadiranku membuatnya susah. Dan betapa kecewanya aku saat dia bilang aku sanggat mengganggunya.

"Vania sadarlah dia tak menyukaimu atau bahkan belum menyukaimu" jerit batinku. Tapi aku tak akan menyerah sampai dia sendiri yang mengusirku pergi dari hidupnya.

"Semangat Van" ucapku .

*Jae 🐣

He is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang