08

2.5K 173 1
                                    

Author POV

Vania pulang dengan basah kuyup Dan berwajah pucat. Pembantu rumah tangganya sampai terkejut melihat Nona rumah pulang dengan keadaan mengenaskan. "Non Van kenapa?" Tanya bibi.
"Sakit bi, sakit" ucap Vania lirih Dan
Brukk* dia pingsan.
Pembantunya yang kaget pun berteriak minta tolong hingga Vania dibawa ke RS.

***

Mama papa Vania pun datang menemui putrinya yang sakit. Mereka sedih melihat putri tunggal mereka menderita. Vania pun mengerjapkan matanya Dan menatap mama papanya sendu " ma..paa.. Vania mohon bawa Vania jauh Dari sini. Vania sakit ma pa jika Vania disini." Ucap Vania sendu menatap kedua orangtuanya.
"Iya sayang nanti kalau kamu udah sembuh kits lansung terbang ke Paris karena papa ada kerjaan disana." Ucap sang papa mengelus rambut Vania.

***
Revan gelisah memikirkan Vania. Dia merasa tidak tenang saat memikirkan Vania. Entah apa yang membuatnya bisa sekasar itu terhadap Vania.
Hatinya seakan tercubit saat menginggat tetesan air mata mengucur deras dari kedua mata indahnya.

Apa ,indah? Tuhkan Revan pasti Sudah gila karena menghawatirkan Vania.
"Apa aku besok pergi saja kerumahnya. Tapi... Aku ah sudahlah" Revan mengusap kasar wajahnya.

Revan memutuskan untuk tidur.
***
Pagi pagi sekali Vania dan kedua orangtuanya Sudah dibandara.
"Sayang kamu yakin?" Tanya sang Mama mengusap rambut Vania sayang.
"Ya Ma . Vania yakin, aku hanya ingin melupakan masa masa disini" ucap Vania memeluk sang Mama .

"Mama akan senang jika kamu mau bercerita" ucap sang Mama .
"Iya ceritalah sayang" ucap sang Papa menimpali.
"Vania, merasa sesak,sakit dan hancur ma" ucap Vania lirih menatap lurus kedepan membuat Papa Dan Mama Vania terdiam.

Jangan lupa vote dan comen yaa jae tunggu 🐣🐣🐣

He is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang