Revan mengingat apa yang diucapkan Mamanya.
Apa benar Nando butuh ibu. Siapa yang akan mau menikah dengan duda beranak satu sepertinya.Ia takut nanti anaknya Tidak setuju atau istrinya nanti Tidak menyayangi dan merawat Nando dengan baik.
Revan mendesah lelah. Apa yang harus dia perbuat untuk membahagiakan anaknya.
Terdengar langkah pelan seseorang menghampirinya.
"Permisi Pak Nando Sudah tidur, saya pamit" ucap Vania pelan."Saya antar" ucap Revan cepat.
"Tapi..."
"Kumohon jangan menolak Vania" ucap Revan lirih Yang diangguki Vania.Hening selama perjalanan semakin mencekam.
Vania berdehem pelan membuat Revan menoleh.
"Kamu kemana aja?" Ucap Revan membuat Vania menoleh."Kamu pergi secara tiba-tiba membuatku cemas" lanjut Revan saat Vania diam.
"Aku melarikan diri" ucap Vania memalingkan wajahnya enggan menatap Revan, ia Tidak mau nanti air matanya mengalir saat Revan menatapnya.
"Kenapa lari?" Tanya Revan memancing Vania.
"Ah entahlah. Aku terlalu takut menghadapi kenyataan" ucap Vania menunduk."Tapi gimana kalo kamu salah?" Ucap Revan tiba-tiba membuat Vania menoleh heran.
Revan kembali menatap jalanan yang agak lengang.
"Gimana kalo ternyata apa yang kamu harapkan jadi nyata? Apa kamu menyesalinya?""Entahlah. Tapi yang pasti aku akan sangat lega jika itu terjadi Pak" ucap Vania menoleh kearah jendela.
***
Revan berhenti didepan rumah Vania.
Vania menoleh sebentar kearah Revan, " terimakasih Pak. Selamat malam" ucap Vania pelan."Bagaimana kalau saat kamu pergi aku ternyata mencintaimu?" Ucap Revan seketika membuat Vania berhenti.
Air mata turun Dari kedua pipinya dan sesak menghampiri dadanya.
Tubuhnya bergetar tapi dia berusaha berjalan lurus tanpa menoleh kearah Revan.
Revan menatap Vania yang Sudah sampai dalam rumah. Dia mengusap rambutnya dengan kasar, dia merasa bodoh dan frustasi.
"Sampai sekarang nyatanya aku masih mencintaimu Vania, inikah hukuman untukku?" Gumam Revan lirih.
Ahh sabar ya bang.... 😱😱😱😱
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Mine
Random" Kak Revan jadilah pacarku " ucap gadis itu memberi Revan coklat,sedangkan Revan menatap aneh kearahnya. " Pokoknya Kak Revan harus jadi pacarku.Oke ! Bye kak Revan Love You ". ucap gadis itu seraya mengedipkan mata dan berlalu. "Ck , gadis aneh "...