Selamat membaca 🤗🤗
Sejak kejadian itu mereka jarang bertegur sapa, Revan dengan segala kebungkamannya dan Vania dengan sikap menghindarnya.
Suara ketukan high heels mengema dikoridor loby. Terlihat wanita berpakaian sexy tengah berjalan dengan angkuh. Dia berjalan dengan percaya diri menuju lift CEO.
"Maaf lift ini khusus CEO, silahkan pakai lift pegawai " ucap satpam menghalangi jalannya.
Wanita itu dengan angkuh membuka kacamata yang tersemat di tempatnya.
" Kamu gak tau siapa saya? " ucapnya meremehkan." Saya tidak peduli nyonya, saya hanya menjalankan tugas. Mohon patuhi aturan" ucap sang satpam tegas.
"Aku akan melaporkan kamu pada CEO disini " geram sang wanita.
Dia tampak kesal mengetikkan nomor tujuan dan melouspeaker teleponnya.
" Dengarkan baik-baik " ucapnya angkuh." Ya kenapa? " sahut suara yang dapat di pastikan itu suara Revan.
" Aku mau kamu pecat satpam kamu. Dia kurang ajar masa aku gak boleh naik lift buat CEO " ucapnya manja tapi terdengar dibuat-buat.
" Ya udah pakai aja lift umum, kamu mengganggu pekerjaanku" itulah yang terdengar sebelum telepon itu mati.
Para pegawai yang menonton pun terkikik geli, gaya nya aja selangit tapi... Bahkan ada yang terang-terangan mengejeknya.
Wanita itu menghentakkan kaki kesal dan menuju lift umum.
"Awas aja kalian" ucapnya sebelum lift tertutup.Semua orang yang melihatnya hanya bisa memaklumi karena banyak wanita yang mengaku sebagai pacar dari sang CEO jadi sudah tidak heran lagi.
***
"Revan" ucap seorang wanita menerobos masuk ke ruangannya.
"Gwen? " ucap Revan heran menatap wanita di depannya. Dia adalah anak dari salah seorang rekan bisnisnya yang dari dulu menyukai dan mengejar Revan.
" Hallo sayang. Aku kangen" ucap Gwen sambil duduk di pangkuan Revan membuat sang empunya kesal.
"Turun" ucapnya dingin tapi Gwen malah berusaha mencium bibi Revan membuatnya menggeram kesal.
"Permisi Pak, anda... " tiba-tiba pintu terbuka dan tampaklah Vania mengerjap menatap tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
" Ya Vania, ada apa? " ucap Revan saat berhasil menyingkirkan Gwen dari pangkuannya.
" Anda sudah ditunggu klien diruang rapat. Maafkan kelancangan saya Pak, saya permisi "ucap Vania saat sudah bisa mengendalikan dirinya.
Vania bersandar di depan pintu sambil menepuk dadanya yang sesak.
" Kenapa terasa sesak? " ucapnya sambil mendongak menahan agar air matanya tidak turun.
Terimakasih yang udah nungguin..
Maaf lama Updatenya.. Jangan lupa vite dan tinggalkan kritik saran untukku,,. 😂😂😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Mine
Random" Kak Revan jadilah pacarku " ucap gadis itu memberi Revan coklat,sedangkan Revan menatap aneh kearahnya. " Pokoknya Kak Revan harus jadi pacarku.Oke ! Bye kak Revan Love You ". ucap gadis itu seraya mengedipkan mata dan berlalu. "Ck , gadis aneh "...