Pagi berjalan seperti biasa, Revan berjalan memasuki kantor dengan tatapan dingin tak tersentuh membuat karyawannya begidik.
Revan langsung berkutat dengan berkas, Revan memang gila kerja.Vania memasuki kantor dan mas Adi membawanya ke receptionist.
"Ada yang mau ketemu pak Kusuma"
Ucap Adi.
Receptionist menggangguk.
"Silahkan Nona dilantai 12" ucapnya.
"Terimakasih" ucap Vania menuju lantai tersebut.Jantung Vania berdegub kencang saat dia tiba dilantai 12, dia menghela nafas agar Tidak gugup.
Tokk tokk tokk
"Masuk" sahutan Dari dalam.Vania memasuki ruangan dan terlihat ruangan berwarna dark blue, dan tampak sang atasan yang masih gagah menatap keluar jendela.
"Pak saya ingin melamar kerja" ucap Vania tegas.
"Kenapa kamu ingin bekerja disini?" Ucap Revan tak bergerak Dari tempatnya, masih membelakangi Vania.
"Karena saya butuh pekerjaan ini" ucap Vania mengernyit.
"Ragu heh?" Ucap Revan meremehkan.
"Tidak. Saya hanya bingung kenapa bapak tak melihat kearah saya. Apa bapak Tidak mau melihat saya atau.." Ucap Vania protes membuat Revan menyeringai.
"Umur?"
"26"
"Status?"
"Single"
Vania menjawab dengan jengkel.
"Kamu diterima" ucap Revan membalikkan badan membuat keduanya terkejut.
"Vania"lirih Revan
"Kak Revan" lirih Vania.Maaf yang ini pendek buanget 😭😭😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Mine
Random" Kak Revan jadilah pacarku " ucap gadis itu memberi Revan coklat,sedangkan Revan menatap aneh kearahnya. " Pokoknya Kak Revan harus jadi pacarku.Oke ! Bye kak Revan Love You ". ucap gadis itu seraya mengedipkan mata dan berlalu. "Ck , gadis aneh "...