02.
H e l m U n g u"Kenapa kita nggak pacaran aja sih, Ji?"
—
Rajendra: Jadi gak jajan jajanan SD?
Yejia natap layar ponselnya yang menampilkan roomchat dirinya dan juga Rajendra. Seraya memakan mie ayam, cewek itu membalas pesan Rajendra dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanannya sibuk dengan mie ayam.
Yejia: jadi hayuuuu!!
Yejia: jemput gue di dkt salman yaakk bebskiRajendra: Mager ah, kamu aja ke parkiran depan
Rajendra: 😋Yejia mendecak pelan. Cewek itu lebih memilih mengabaikan pesan dari Rajendra dan melanjutkan kegiatan makan mie ayamnya.
Nggak berselang lama, sekitar lima menit kemudian, seseorang duduk di sampingnya seraya meminum jus jeruk yang sudah Yejia pesan.
Yejia melotot, "GILA. Lo nggak tau lagi senikmat apa gue???"
Si pelaku nyengir, lalu memilih menyuap irisan daging ayam yang Yejia sisakan untuk di makan belakangan setelah mie-nya habis.
Yejia makin melotot, "Alde sinting! Beliin kulit ayam KFC nggak mau tau!"
Rajendra si pelaku tertawa pelan, bukannya menghentikan kegiatan nya, cowok itu justru cuek-cuek aja. Setelah menyuap, dia minum jus jeruk. Duh, enak ya, Jen? Apalagi gratisan, beuh.
"Kulit ayam KFC atau musuhan selamanya?!"
Rajendra terkekeh, "Murah amat kulit ayam doang, nggak ada yang mahalan dikit, Ji?"
Yejia menggeram kesal, "Traktir McD sepuasnya! Sampe gue pengen boker disana. Nggak mau tau ya!!!"
"Nggak sekalian Sushi Tei aja, Ji?"
Yejia menyeringai, "Bulan depan."
Rajendra tersenyum tipis. Untung temen, kalau nggak...
—
"Nih, pake." ucap Rajendra seraya menyodorkan helm bogo berwarna ungu ke arah Yejia.
Yejia tersenyum lebar, "Wii, helm baru buat gue nih ceritanya?"
Rajendra mengangguk pelan, "Iya, buat elu lah, buat siapa lagi."
Cewek bermata sipit itu senyum—yang bikin matanya makin hilang. Kesan garang di muka Yejia juga sirna begitu aja ketika nyengir lebar ke Rajendra.
Gimana nggak senang, Yejia tuh sudah lumayan lama ngeceng helm ungu. Cuman susah nyarinya. Dan kebetulan juga helm Yejia sebelumnya hilang ketika ia taruh di parkiran motor—dan asik-asikan jajan di Sudirman Street Food sama Rajendra. Dan sialnya, di hari itu, malam itu, hujan turun dengan deras mengguyur kota Bandung.
Alhasil, Rajendra mengalah. Cowok itu memberikan helm miliknya untuk Yejia dan memilih untuk menutup kepalanya dengan kupluk hoodie yang pada saat itu dia pakai. Mengendarai motor dari Jalan Sudirman ke rumah Yejia di daerah Buah Batu. Dan besoknya Rajendra demam, Yejia yang merawatnya.
Iya, memang Rajendra seberkorban itu untuk Yejia.
"Huhu, makasih! Gue terharu, loh!"
Rajendra mengacak pelan rambut Yejia. Setelahnya dia pakaikan helm tersebut ke kepala Yejia, nggak lupa dia kaitkan si pengaitnya. Safety can be ride, bro.
"Sama-sama." balas Rajendra.
Kemudian cowok itu memakai helm bogo berwarna biru miliknya yang bertengger di spion motor Vespa yang juga berwarna biru. Saking cintanya Rajendra sama warna biru, motor sama helm juga harus matching.
Kebayang nggak sih gemasnya Rajendra pakai helm biru ditambah motornya juga biru, terus Yejia di jok belakang pakai helm ungu. Udah paling klop, deh.
Dan lucunya juga tanpa mereka janjian, keduanya pakai jaket parasut warna biru. Yang satu biru dongker, yang satu biru langit. Mereka sama-sama pakai Converse warna biru pula. Chemistry.
"Hayu dong! Kok malah ngelamun?"
Rajendra tersentak. Cowok itu lirik Yejia kemudian nyengir, "Iya, iya, hayu."
Yejia naik ke jok belakang, kemudian cewek itu naruh kedua tangannya di pinggang Rajendra, "Let's go, captain!"
Rajendra yang ada di jok depan tertawa pelan begitu lihat tingkah laku Yejia dari spion. Apalagi mata cewek itu makin hilang begitu bersorak.
Rajendra langsung menyalakan mesin motor lalu menjalankannya membelah jalanan Kota Bandung.
"Pegangan yang erat. Kalau mau peluk juga nggak apa-apa."
Yejia langsung meluk, "Iya dong nggak apa-apa!" ucap cewek itu.
Tangan kiri Rajendra menggenggam tangan kiri Yejia yang ada di pinggangnya, sedangkan tangan kanan cowok itu sibuk menggas motor.
"Kenapa kita nggak pacaran aja sih, Ji?"
"Nggak mau. Lo ceweknya banyak."
—
A/N
Special for youuuuu! Aaaa heee😎
❤