21. Baikan

2.3K 467 35
                                    

Sejak hari itu, semua tentang mereka berubah. Nggak ada lagi sapaan hangat atau bahkan tatapan lembut seperti biasanya. Rajendra memang nggak mengiyakan permintaan cewek itu. Namun sebulan ini, cowok itu lebih memilih untuk menjaga jarak dulu dari Yejia untuk menenangkan pikirannya dan juga pikiran cewek itu tentunya.

Bahkan Rajendra mendadak menjadi anak rumahan dan meninggalkan kebiasaan buruknya. Terkadang ia main games hingga larut bersama teman-temannya juga. Namun itu nggak buat dia lupa tentang Yejia.

Sebentar lagi juga UAS, Rajendra nggak mau bikin Yejia semakin pusing kalau harus mengusik kehidupan cewek itu. Cukup dirinya yang dibuat rumit sendiri.

Sebulan sudah ia lalui tanpa adanya kehadiran Yejia. Benar, cewek itu benar-benar terlihat terbiasa dengan keadaan ini. Rajendra hanya bisa memperhatikan Yejia yang tampak sedang bercanda ria dengan beberapa temannya. Cewek itu sesekali tertawa lepas lalu mengibaskan rambutnya. Membuat ujung bibir Rajendra kontan tertarik. Setidaknya, Yejia baik-baik saja. Dan Rajendra bersyukur.

Kalau jadian sama sahabat, setelah putus biasanya bakalan nggak balik lagi jadi sahabat. Jangankan jadi sahabat, jadi temen juga bakalan canggung. Sumpah deh, Al! Makanya jangan suka sama gue ya. Haha.

Rajendra menghela nafasnya begitu tiba-tiba teringat dengan beberapa kata yang Yejia ungkapkan pada saat mereka masih duduk dibangku SMA.

Nggak akan gua suka sama lu.

Dan itu jawaban cowok itu. Namun nyatanya, dia nggak menepati ucapannya itu. Pada realitanya, ia bahkan tanpa sadar, merasa bahwa Yejia memang sepenting itu. Dan Rajendra menyesal karena ia baru menyadari semuanya baru-baru ini. Bukannya dari dulu. Kalau bisa dari SMP.

Rajendra menertawakan dirinya, ia bahkan nggak menyangka kalau hubungannya akan sampai pada tahap ini. Cowok itu mengira kalau sampai kapan pun mereka akan menjadi sahabat.

Sampai kapan pun lu tuh cewek gua.

Iya iya, lo juga sampai kapan pun tetep cowok gue kok. Tenang aja.

Rajendra nggak bisa tenang. Pikirannya selalu berkelana akan semua hal tentang Yejia. Nggak satu pun terlewatkan. Sampai-sampai percakapan-percakapan yang sudah lama pun kembali terkoreh lagi dengan sendirinya.

Ah, sial. Rajendra memasukkan vape nya ke dalam jaket parasutnya. Lalu bangkit dari duduknya. Naufal dan Hilman yang berada disitu kontan memasang tatapan bingung.

"Mau kemana lu?" tanya Naufal.

Hilman menimpali, "Eyyy. Gua apal nih. Mau ke Yejia? Dah lah, dia juga lagi seneng, nggak liat lu?"

Rajendra yang hendak meninggalkan tongkrongannya kontan menghentikan langkahnya lalu membalikkan tubuhnya. Menatap kedua temannya datar.

"Gua mau perjuangin apa yang semestinya gua perjuangin."

Setelahnya cowok itu berlalu begitu saja. Menyisakkan Naufal dan Hilman yang tampak tersenyum puas.

"SEMANGAT DAH BOSQUE!"

"Balikan nggak kata lu?" tanya Naufal.

Hilman menyeringai, "Pasti lah anjir."

:::

"Mau ke gramedia nggak?"

Yejia yang kini sedang duduk sendirian tampak terkejut. Lalu menoleh ke arah kanannya yang ternyata sudah ada Rajendra yang duduk seraya menatapnya.

"Ngapain lo?"

Lo.

Rajendra tersenyum kecil, "Kali aja lo mau kesana. Gue anter deh."

Oke. Rajendra harus bersikap biasa saja. Anggaplah Yejia dan dirinya bukan dalam masa break namun dalam hubungan sahabat. Mungkin akan lebih baik.

Yejia tertawa pelan, "Tumben menawarkan diri? Biasanya harus gue seret lo dulu, Al."

"Ck, mau kagak? Gua beliin hokben deh, mau nggak Yejiaaa."

"Boleh deh. Tapi kan kit—"

Yejia memandang cowok itu nggak enak. Dan Rajendra seakan paham keadaan, ia menganggukkan kepalanya.

"Anggap aja kalau kita lagi menghabiskan waktu sebagai sahabat. Biar lu nggak risih. Maafin gua ya Ji, soal yang udah lalu."

"A-ah iya... Oke. Nggak apa-apa. Maafin gue juga, Al."

Rajendra merangkul bahu cewek itu, membuat yang dirangkul kontan menegang. Debaran jantungnya kembali lagi berdetak nggak normal.

Gue emang masih suka sama lo.

Yejia tersenyum kecil. Dengan wajah yang ia tundukkan kebawah.

"Jangan nunduk. Cantik lo nggak kelihatan."

"Apa siiih."

Rajendra tertawa santai. Padahal dalam hatinya nggak ada santai-santainya sama sekali. Jantungnya juga nggak kalah berdebar dari jantung Yejia.

Ck, kedua sejoli itu bahkan nggak saling sadar. Kalau sekarang mereka itu kasmaran lagi, tepatnya dengan orang yang sama. Sesederhana itu, tapi yang membuat semuanya rumit itu mereka sendiri.

to be continue

A/N
Double update nih!!!

Iya ini emang dipercepat waktunya dan dipersingkat juga. Hehehe. Soalnya bentar lagi mau tamat, tersisa beberapa chapter lagi siii😢

Soal cerita baru, Insha Allah aku publish dalam waktu yang dekat. Yey! Karena mengingat My Space dah mo tamat heuheuehu.

See u on next chapt, whoops! Good night all!!! <3

My SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang