05. Am I Wrong?

4.1K 794 93
                                    

05.
A m  I  W r o n g ?

"Rasa lo nggak salah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rasa lo nggak salah. Tapi waktu kita nggak tepat."

Rajendra berusaha menahan senyumannya yang kian mengembang begitu melihat tingkah Yejia yang ketara sekali salah tingkahnya.

Cewek itu bahkan sempat-hampir keseleo begitu turun tangga, lalu tersandung saat berjalan menuju salah satu meja. Dan hampir menabrak salah satu pohon, kalau Rajendra nggak sempat menahan cewek itu.

"Salting lu belum hilang juga?"

Yeji mendelik sebal. Cewek itu menatap Rajendra sengit. Rajendra nggak tahu aja kalau Yejia lagi berusaha nahan salting mati-matian.

Rajendra terkekeh, "Udahan dong saltingnya. Gua jadi nggak ada temen ngobrol."

Lagi-lagi Yejia memilih untuk acuh bersikap seolah-olah nggak ada Rajendra dan menyesap lagi coklat hangatnya.

Cewek itu lebih memilih untuk menatap pemandangan Kota Bandung yang dipenuhi lampu-lampu yang terlihat begitu indah. Kalau begini caranya, Yejia makin terbawa suasana.

"Jauh-jauh ke Dago Atas, niatnya mau quality time sama lu, eh gua nya malah dicuekin."

Yejia masih enggan berbicara. Ia masih hanyut dalam angannya sendiri. Masih berusaha menstabilkan logika dan juga hatinya. Kalau ditanya perihal perasaannya saat ini, maka Yejia akan dengan lantang menjawab bahwa dirinya bingung setengah mati.

"Jia, kalau marah makin lucu, ya?"

Rajendra berucap seraya mencolek bahu Yejia. Kontan membuat cewek itu tersentak sesaat sebelum akhirnya menatap Rajendra dengan tatapan sendu.

Sheila gimana? Lo nggak mikirin dia setelah apa yang lo ucapkan ke gue, Al? Batin Yejia berkecamuk.

Tiba-tiba Rajendra menggenggam tangan Yejia, lalu menatap cewek itu dengan tatapan lembut, "Boleh ya gua suka sama lu lebih dari sahabat?"

"H-hah?"

"Nggak boleh ya? Oh iya, lu kan udah punya si Aksara?"

"Siapa bilang?"

Rajendra tersenyum tipis, "Oh, berarti belum ada yang punya dong?"

Yejia memalingkan wajahnya. Wajah cewek itu mendadak panas nggak karuan.

"Boleh dong deketin kalau nggak ada yang punya?"

"Diem deh lo!" ucap Yejia galak.

Rajendra makin gemas. Cowok itu menghimpit kedua pipi Yejia, membuat bibir si empunya terlihat mirip bebek.

"Nggak usah sok galak. Lu itu lucu kalau lagi sama gua."

Yejia mendengus. Mencoba untuk tetap santai—layaknya diri dia biasanya. Cewek itu menatap lurus ke arah Kota Bandung yang dihiasi lampu kerlap-kerlip.

My SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang