06. Kepala Mau Pecah!

3.5K 722 93
                                    

"Gila, yang lain pada tidur kayak ikan pindang, elu enak-enakan tidur di kasur empuk. Punya Yejia pula."

Rajendra yang sedang disuapi bubur oleh Yejia itu hanya mendelik menanggapi ucapan Davian.

Hisyam menyeletuk, "Gimana Jen, enak tidur di kasurnya kesayangan?"

Yejia melotot. Rajendra santai sembari mengangguk-anggukkan kepalanya, "Enak. Kan yang cewek gua."

Mata Yejia makin mau keluar. Dia udah ngasih kode ke Rajendra untuk nggak ngomong macem-macem, tapi namanya juga Rajendra.

Gaffar menimpali, "Aduh, terus Sheila siapa lo dong?"

"Pacar gua lah."

"Lah?? Kan kata lu Yejia cewek lu??" ucap Felix.

Rajendra terkekeh pelan, tangannya terulur untuk mengacak pelan rambut Yejia, "Iya, pokoknya, Yejia itu cewek gua. Dia cewek gua. Inget itu."

Hampir Yejia mau ngomel, tapi terlambat, keburu atensinya larut dalam mata Rajendra. Yejia susah untuk menolak kalau untuk ini.

"Waduh, ada yang terciduk? Kenapa di kerubunin begini?"

Semua mata teralihkan ke arah Hilman yang baru saja datang bersama Naufal.

Naufal menimpali, "Wiii, ternyata eh ternyata," ucap cowok itu seraya nyengir. "Mana mungkin selimut Yejia hangati tubuhku dalam kedinginan~ Anjay banget si Alde ini."

Yejia menatap semua yang ada disana, cewek itu dengan ekspresi datar berucap, "Pergi dari sini, atau lo semua nggak aman."

Semua langsung keluar dari kamar Yejia dengan langkah buru-buru. Mana ada yang berani sama si pemegang sabuk hitam taekwondo.

Setelah semuanya keluar, Yejia bangkit dari duduknya lalu menyodorkan mangkuk yang berisikan bubur pada Rajendra.

"Makan sendiri. Gue mau keluar."

"Ji—"

"Gue ada urusan. Lo... nggak usah kepo."

Rajendra bingung. Kenapa Yejia tiba-tiba ikut-ikutan bad mood sama dirinya, sih?

Yejia meraih jaket berwarna coklat muda yang menggantung di belakang pintu kamarnya. Sebelum Yejia benar-benar pergi dari kamarnya, Rajendra sempat bersuara yang sontak menginterupsi cewek itu untuk menghentikan langkah.

"Jia, lupain soal kemarin. Gue... cuman bercanda."

Yejia menoleh sekilas lalu tersenyum tipis, sebelum akhirnya keluar dari kamarnya.

Selamat Yejia makin kusut gara-gara kebodohan lo, Jen...

Yejia lebih memilih untuk menenangkan sejenak beban pikirannya. Cewek itu melirik jam tangan di pergelangan kirinya yang kini menunjukkan pukul sepuluh siang. Hari Minggu, jujur, Yejia suka hari Minggu. Biasanya, ia akan menghabiskan waktunya untuk menonton drama Korea dari pagi sampai malam.

Namun sial, bahkan cewek itu sendiri nggak betah untuk sekedar berdiam diri di rumah.

Ditambah semua ucapan Rajendra terngiang-ngiang dibenaknya. Sumpah, jika Yejia dalam mood yang baik, ia akan langsung memborbardir Rajendra dengan sumpah serapah. Tapi sayangnya, mood nya tidak bersahabat sama sekali.

My SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang