"Gue suka sama lo."
Yejia tertawa dengan keras mendengar ucapan yang Rajendra lontarkan. Cewek itu bahkan sampai mengeluarkan air mata karena menurutnya Rajendra ini lucu.
Bukannya beberapa waktu lalu Rajendra bercanda mengenai hal ini juga, kan? Jujur, Yejia jadi agak was-was dan merasa konyol. Cewek itu nggak boleh terjebak lagi sama candaan Rajendra.
Rajendra menatap Yejia datar, "Jia, gue serius."
"Hahahaha. Lo apa-apaan deh, Al?"
Yejia lagi-lagi tertawa. Sedangkan Rajendra memberenggut kesal.
"Jia, gue ngomong beneran."
"Beneran bercanda maksud lo? Udah ah, basi, Al. Hahaha."
Rajendra terdiam. Susah payah ia mengumpulkan nyali untuk mengatakan kalimat itu, sekarang Yejia malah menertawakan dirinya. Runtuh sudah semua.
Yejia tiba-tiba menggandeng lengan Rajendra, "Ke Dreezle yuk?"
Lamunan Rajendra seketika buyar, netranya memandang Yejia yang kini juga menatapnya. Tanpa dititah tangan kanan cowok itu dengan bebas mengacak pelan rambut Yejia.
"Hm. Ayo."
Cewek itu menarik lengan Yejia menuju parkiran motor. Namun tiba-tiba Rajendra menghentikkan langkahnya yang membuat Yejia pun turut menghentikkan langkahnya.
Yejia menatap bingung ke arah Rajendra, "Kenapa berhenti?"
"Lupa. Hari ini gue bawa mobil, Ji."
Yejia menggerutu pelan, "Bilang kek daritadi."
"Hehehe, sorry, princess."
Lagi-lagi Rajendra mengacak pelan rambut Yejia. Yang dibalas cibiran pelan oleh cewek itu. Kemudian Yejia langsung menarik lengan cowok itu. Dibalik tubuh Yejia, Rajendra mengulas senyum tipis.
Sesampainya disamping mobil jazz berwarna silver milik Rajendra, cowok itu pun langsung membuka pintu depan sebelah kiri—disambut dengan kekehan kecil dari bibir Yejia. Dirasa Yejia sudah mengambil posisi duduk, cowok itu langsung berlari kecil bagian kanan mobil.
Rajendra mendudukan dirinya di bangku pengemudi. Netranya menatap Yejia yang kini tengah sibuk cekikan dengan ponselnya.
"Kayaknya seru bener?"
Yejia menoleh sekilas, lalu kembali mengotak-ngatik ponselnya, "Ini nih, Kak Mark belaga kayak Dilan. Receh banget sumpah."
Cewek itu tertawa. Rajendra yang melihat itu lantas tertawa hambar.
"Beneran suka dia, Ji?"
Yejia mengangkat kedua bahunya tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel, "Nggak tahu, sih. Tapi Kak Mark baik dan seru juga."
"Kalau sama gue?"
Cewek yang tadinya sibuk dengan ponsel pun lantas menaruh ponselnya ke dalam tote bag nya. Netranya menatap Rajendra bingung.
"Maksudnya?" tanya Yejia.
"Baik sama seruan gue atau dia?"
Yejia tertawa, kedua tangannya meraih wajah Rajendra, lalu mencubit kedua pipi Rajendra dengan gemas, "Lo. Lo yang lebih."
Seulas senyum dibibir Rajendra terpatri dengan jelas. Rasanya lega.
:::
"Happy Birthday, kesayangan gue."
Yejia menyodorkan cup coklat Dreezle, berbarengan dengan sebuah paper bag berwarna biru dongker yang ia berikan pada Rajendra.