part 10

1.5K 107 2
                                    

"Tidak ada yang abadi, semua hal di dunia ini akan pergi"

ㅅㅇㅅㅇㅅㅇㅅㅇㅅㅇㅅㅇㅅㅇㅅ
Teng..Teng...

Gong kerajaan telah di pukul, semua rakyat yang berada di depan tembok istana menunggu dengan antusiasnya. menunggu acara pernikahan sang putri mahkota baru, yang terkrenal dengan kebaikan hatinya. bukan hanya baik hati tapi juga cantik rupawan.

''Kerajaan kita sedang bahagia, karena sang calon putri mahkota kini telah menjadi putri mahkota. Dengan itu Raja membagikan hadiah kepada kalian rakyat nya, agar kebahagiaan ini tersampaikan kepada kalian semua" ucap kasim yang di utus membagikan hadiah kepada rakyat.

''Hidup yang mulia! Hidup yang mulia raja"ucap rakyat penuh syukur.

Dan mereka pun berbaris untuk mendapatkan hadiah yang berupa uang.

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Tak terasa sudah hampir 2 minggu Sang Di menjadi putri mahkota. Hari harinya begitu membosankan.

Seminggu yang lalu ibu nya sudah kembali ke ibukota, sedangkan Min Seol tetap berada di istana sebagai dayang pribadi Sang Di.

Menjadi Putri mahkota begitu menyibukkan dan sulit, jika kau berpikir menjadi putri mahkota adalah hal yang paling gampang dan senang, berarti persepsi salah besar nyatanya menjadi putri mahkota sangat lah susah, karena banyak orang yang tak suka pada mu, ada yang pura pura suka pada mu ada juga yang terang terangan membenci mu, dan membicarakan mu di belakang, kau harus bicara dan melakukan tindakan yang tepat jika tidak kau akan menjadi topik bulan bulanan omongan mereka, entahlah mungkin mereka iri padamu.

Sakit Ratu, makin parah saja, setiap pagi, sore, dan malam Sang Di datang menemani Ratu yang setiap hari tak mampu lagi beranjak dari tempat tidur nya karena penyakit yang ia miliki.

Sang Di takut jika ibunda Ratu tak kunjung sembuh lagi, hanya ratu yang selama ini baik padanya, dan selalu mendukung nya. Sedangkan beberapa orang di sini hanya berpura pura baik di depannya, sedangkan Selir Dan Ibu Suri bersama dengan pengikut pengikutnya terang terangan membencinya, sampai membuat Sang Di terheran heran, mengapa mereka bisa membencinya selama ini Sang Di merasa tak pernah berbuat salah pada mereka.

Sedangkan Raja dan Putra Mahkota, mengurus beberapa masalah yang ada di ibu kota dan di desa perbatasan.

Di ibu kota banyak perampok yang merampok pedagang yang berasal dari luar ibu kota, mereka tak sekedar mencuri barang pedagang itu, tapi mereka juga membunuh pedagang pedagang itu, membuat para pedagang takut ke ibu kota, alhasil pemasok barang berkurang sedangkan yang membutuhkan barang banyak menjadi kebutuhan tak seimbang dan mempengaruhi ekonomi yang ada di kerajaan tak seimbang karena hal tersebut membuat barang yang ada di ibu kota, menjadi mahal.

Sedangkan di desa perbatasan tercemar penyakit tertular, dan putra mahkota yang di beri tugas untuk mengatasi penyakit itu, dan sudah hampir seminggu lebih putra mahkota pergi ke desa perbatasan bersama dengan beberapa bantuan yang berupa makanan dan obat obatan dan beberapa tabib istana yang menemaninya dan juga pengawal.

Masalah kian bertambah karena ratu, yang tak kunjung sembuh, dan di per parah lagi dengan ketidak sadarannya beberapa hari ini, karena itu Sang Di sering mengunjungi ratu, karena ia tahu orang orang di kerajaan sedang sibuk dengan masalah yang ada di kerajaan jadi mereka tak sempat untuk menjenguk ibu ratu.

***

Sang Di berjalan sendiri ke istana Ratu, Dia ingin mengunjungi ratu yang sedang sakit. Ia tak ingin merepotkan para dayang yang selalu menemani nya ke mana pun ia pergi, lagi pula ia sudah biasa ke istana ratu untuk menjenguk ratu, jadi ia tak perlu lagi di temanmu oleh dayang dayang nya, yaa walaupun Min Seol tadi memaksa untuk ikut tapi Sang Di mengatakan tak perlu ikut. Karena ia hanya ingin pergi sendiri saja.

Life Twice(lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang