3 tahun berlalu.....semuanya tak lagi sama, semuanya telah berubah. Seperti waktu yang merubah segalanya menjadi tak lagi sama.
*************
Suara pacuan kuda bergemuruh di tengah hutan.
2 pemuda saling berlomba di tengah hutan, masing masing memperlihatkan kehebatannya dalam berkuda. Kedua pemuda itu adalah putra mahkota dan pangeran, hari ini mereka berencana berburu.
Mereka terus berpacu, hingga putra mahkota tiba tiba, memberhentikan kudanya. Pangeran Hyun wan pun ikut memberhentikan kudanya.
"Ada apa Wangseja?. Tanya pangeran kepada kakak yang beda 6 bulan darinya dan juga beda ibu dengannya. Tapi perbedaan itu membuatnya selalu menghormati wangseja tanpa sedikit pun iri atau membencinya wangseja, walaupun dia hanyalah anak dari Selir.
"Itu, ada tanduh. untuk apa ada tanduh di tengah hutan seperti ini? Apakah ada tamu datang ke kerajaan." Jawab wangseja sambil menunjuk tanduh yang berjarak beberapa meter dari mereka.
"Tanduh? di mana? Akhirnya dia datang lagi" pangeran yang mendengar itu langsung mencari arah tangan yang di tunjukkan wangseja lalu ia melihat sebuah tanduh yang sangat menawan dan indah, tanduh itu bermotif kupu kupu. Dan dia tahu siapa gadis yang berada di dalam sana, gadis itu adalah gadis yang selalu mengusik mimpinya, setiap malam dia bermimpi tentang gadis itu, itu berawal saat dia bertemu dengan gadis itu, gadis yang memiliki paras cantik seperti bulan, dan indah seperti kupu kupu, manis seperti madu tapi gadis itu sudah membencinya. 'Eaaa sih pangeran belajar gombal'
"Dia? Dia siapa?"tanya wangseja penasaran pada orang yang di maksud adiknya yang hanya berbeda 6 bulan saja.
"Oh itu wangseja, Anak gadis dari menteri keadilan" jawab pangeran setenang mungkin.
"Menteri keadilan punya anak seorang gadis? Ku pikir dia hanya punya anak satu yaitu hyung Sang Do saja" tanya wangseja tak percaya, karna yang dia ketahui adalah jika menteri keadilan dan sekaligus juga gurunya itu tak pernah punya anak gadis dia hanya tahu jika menteri keadilan hanya mempunyai satu orang anak saja yaitu hyung sang Do, yang sudah pindah ke daerah perbatasan karna tugasnya sebagai prajurit.
"Awalnya saya juga berpikir seperti itu,tapi beberapa bulan yang lalu saya bertemu dengannya dan dia memperkenalkan dirinya sebagai putri dari menteri keadilan"
"Lalu Untuk apa dia datang ke hutan seperti ini?"
"Oh itu, dia mempunyai rumah pohon di tengah hutan. Yang ku dengar itu baru saja di bangun oleh menteri keadilan untuk putri nya yang baru saja datang dari luar joseon karna bersekolah"
"Benarkah? Aku jadi ingin menyapa nya dan melihat rumah pohon nya, aku jadi penasaran ingin melihat rumah pohon di tengah hutan seperti rumah pohonnya"
"Tapi, wangseja dia tak seperti gadis lainnya, maksud saya dia itu tidak akan memperdulikan kita berdua"
"Dia tidak akan memperdulikan kita? Dia buta?"
"Bukan bukan itu maksud saya"
"Sudahlah aku tahu itu maksud mu, mana ada orang yang tidak memperdulikan orang lain jika dia itu tidak buta"
"Tidak, maksud saya dia itu agak sedikit aneh kepada orang asing"
"Oh benarkah? Aku makin penasaran menyapa nya se aneh apakah orang nya hingga membuat pangeran seperti mu menjadi takut menyapanya apakah dia galak dan akan mencakar lalu menggigit ku nantinya, atau mungkin dia akan bersembunyi seperti kucing manis yang ada di kerajaan, ayo ikut aku"
Mereka pun pergi mendekat dan mengikuti tanduh itu, hingga tanduh itu berhenti di sebuah rumah pohon yang sederhana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Twice(lengkap)
Historical FictionSang Di seorang gadis bangsawan yang cantik rupawan ,tapi bukan karna kecantikannya ia disukai banyak orang, melainkan karna kebaikan hatinya. Tapi sadarkah dia jika kebaikan hatinya,membawa malapetaka yang mengakibatkan dia kehilangan segalanya yan...