part 14

1.5K 126 23
                                    

"Seorang pecinta sejati tidak benar benar berhenti mencintai cinta sejatinya yang telah tiada, yang ia lakukan adalah membiasakan hidup tanpa cinta nya"

***

udah 2 jam, menteri keadilan bersujud di istana raja untuk memohon kepada raja untuk membatalkan hukuman kepada putri mahkota, tapi tak ada jawaban. Hari mulai petang matahari telah menghilang ke arah barat menyembunyikan bias cahaya orange nya.

Hati seorang ayah, begitu gelisah dan gundah memohon ampunan, yang tak terdengar kan oleh Raja.

Hingga seorang kasim datang dan menurun masuk, raja ingin bertemu dengan nya, dia benar benar gembira atas hal itu.

Ini adalah sebuah harapan untuk membuat Sang Di tidak jadi di hukum. Dengan segera ia masuk ke istana Raja, dengan sesekali mengusap pakaian nya lusuh, karena terlalu lama bersujud.

***

Raja, tahu segalanya tapi ia bungkam, ia juga telah di jebak oleh selir park, malam itu malam di mana ia benar benar emosi, selir park dan salah satu pekerja di balai penyelidikan datang untuk mengajukan kecurigaan nya atas kematian ratu yang begitu tiba tiba.

Raja, yang begitu marah kepada ibunya, dan menduga jika, apa yang di nyatakan selir park dan penyelidik ada benar nya, ia pun menyuruh mereka berdua untuk mencari tahu kebenarannya, dan jika benar kematian Ratu di sebabkan karena di rencanakan oleh seseorang, ia bersumpah akan menghukum mati orang itu walaupun orang itu adalah keluarga kerajaan.

Ia, berpikir siapa lagi yang melakukan hal ini jika bukan ibunya, saat itu ia benar benar emosi. Ia lansung menuduh Ibu Suri atas kematian ratu tanpa berpikir orang yang memberitahukan nya adalah sekutu ibu suri, mana mungkin ia ingin menjatuhkan sekutu nya yang membuatnya berada di posisi nya sekarang, raja benar benar di makan oleh emosi nya sendiri karena kedatangan ibu suri malam itu, ia berpikir sudah waktunya Ibu nya berhenti melakukan kejahatan-kejahatannya, dengan mendapat hukuman mati darinya.

Tapi hari ini, ia dikejutkan oleh hasil penyelidikan yang dilakukan selir park dan penyelidik itu, mereka mengatakan dalang dari kematian ratu adalah Sang Di. Lantas apakah ia percaya? Tentu saja tidak!

Walaupun, bukti yang di tunjukkan begitu nyata, dan kuat untuk menuduh Sang Di yang meracuni ratu hingga mati tapi ia tak akan mempercayai hal itu, tapi bagaimana lagi, ia telah mengeluarkan sumpah nya untuk memberi hukuman mati bagi siapa yang terbukti membunuh Ratu.

Dengan itu ia tetap menulis tihta nya seperti apa yang di inginkan selir park, ia telah di jebak melakukan ini.

Tapi bagaimana lagi, ia tidak ingin di kenang sebagai raja yang mengingkari ucapan nya sendiri. Dengan itu ia memberi hukuman mati kepada Sang Di.

Bukan berarti Sang Di harus benar benar mati, ia memikirkan cara untuk membuat hukuman itu tak terjadi tapi tak ada cara apapun yang ia temukan, ia benar benar pusing karena masalah ini.

Sehabis ia menulis dan memberikan kepada perdana menteri tihta nya untuk di bacakan ia langsung pergi,ia tidak ingin mendengarkan Tihta yang ia tulus sendiri.

Ia merasa dirinya begitu jahat dan kejam, kepada Sang Di, gadis itu tidak tahu apa apa tentang hal ini tapi ia lah yang menjadi kambing hitam dari masalah ini.

Malam ini tiba, malam hukuman terjadi. Raja telah merencanakan semuanya tapi ia tetap saja merasa bersalah dan ketakutan. Ia merasa tak bisa menjadi raja yang benar, tak satupun orang yang bisa ia lindungi semua orang akan mati jika ia terus menerus menjadi raja.

Life Twice(lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang