part 17

930 82 3
                                    

"Sampai kapan? Kita memiliki takdir yang terpisahkan seperti ini, selamanya kah? Atau kita akan segera berjumpa"

***

Raja Ming begitu marah, saat membaca surat dari mata mata nya yang ada di istana joseon. Mata mata itu di tugaskan untuk menjaga dan memperhatikan putrinya.

Lagi. Dan lagi, ia mendapatkan berita bahwa anak nya di perlakukan tidak baik di istana kepada raja. Padahal anaknya begitu baik mengabdi padanya.

Sepertinya sudah saatnya ia bertindak untuk melindungi anaknya, raja tak boleh terus menerus menyakiti anaknya seperti ini. Ia menggenggam kertas itu lalu melemparinya asal, dengan emosi memuncak.

Dia merencanakan besok akan pergi menemui raja joseon.

***

Istana di buat heboh oleh kedatangan nya raja ming pada pagi ini.

Raja joseon tersenyum simpul saat seseorang memberitahukan nya, kedatangan raja ming ke istana nya.

Raja seung kwan telah mempersiapkan kedatangan raja ming, setelah surat membaca surat dari raja ming yang memberitahukan kedatangannya pada hari ini.

Seung kwan tahu maksud dari raja ming, yang mendatangi nya tiba tiba. Pasti soal permaisuri. Dan ia telah mempersiapkan hari ini, saat raja ming tersulut emosi saat itu ia akan melemparkan bom kepada raja ming, sehingga raja ming tidak akan lagi menuntut banyak hal kepadanya.

***

Pangeran telah tersadar dari beberapa waktu lalu, tapi ia masih berpura pura menutup matanya, karena tertarik mendengar pembicaraan dua orang yang sedang mengobatinya.

Dengan seksama ia mendengarkan, pembicaraan kedua orang itu.

***

"Aku menginginkan keturunan dari mu dan ratu" ucap raja ming tanpa basa basi, setelah seung kwan bertanya maksud kedatangan nya ke kerajaan ini.

"Sepertinya tidak bisa."

"Apa, maksudmu? Tidak bisa"

"Aku telah membuat kesepakatan dengan ratu, jika kita tidak akan pernah melakukan hubungan fisik. Kau bisa menanyai sendiri putri mu"

"Ratu!"

"Iya, ayah."

"Kenapa kau bisa membuat perjanjian seperti itu"

"Aku--" ucap ratu dengan takut.

"Dia memiliki rahim yang begitu dingin, dia tidak bisa memberi keturunan kepada yang mulia raja kami"  ucap seorang tabib yang dulu pernah memeriksa keadaan ratu, raja telah menyiapkan semua ini.

"Apa maksudnya ini?" Tanya raja dengan emosi.

"Maaf, ayah. Apa yang dikatakan tabib istana memang benar. Maafkan aku ayah aku telah mengecewakan ayah" ucap ratu merasa bersalah dan menunduk kepalanya sambil meneteskan air mata dengan tangisan yang diam.

"Jadi, apa yang ku berikan kepadanya sudah cukup bukan? Menduduki tahta ratu tanpa memberikan keturunan, itu adalah karunia terbesar yang pernah ku berikan, tapi bagaimana pun aku juga menginginkan seorang keturunan seperti yang kau katakan tadi, jadi sepertinya aku akan mencari selir dalam waktu dekat ini" ucap raja joseon panjang lebar.

Life Twice(lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang