part 4

2.2K 158 6
                                    

"kebersamaan ini Telah membawa rasa berbeda dalam diri kita, hati ini berdebar begitu saja saat di dekat nya. Hal yang dulu Ada kini semakin Meradang di dalam Hati ini"

"Menurut mu? Hal apa yang di dunia ini yang mampu mengalah kecantikan bulan? "Tanya ratu kepada Sang Di. Semua gadis bangsawan yang terpilih kini memandangi Sang Di menunggu jawaban apa yang akan di jawab Sang Di, sebagai gadis terakhir yang di tanya kan Sang Di, Sang Di diberikan pertanyaan yang agak sulit, hal apa yang mampu mengalahkan kecantikan bulan, menurut mereka tak ada hal apapun yang dapat mengalahkan Bulan yang bersinar paling terang pada gelap hari.

"Sesuatu yang mampu membuat hal itu hanyalah.... hanyalah kembang api yang mulia" jawab Sang Di, yang membuat semua orang di ruangan itu melihat nya dengan tatapan bingung dan meremehkan atas jawaban apa yang ia sampaikan.

"Kembang api?" Tanya ibu suri, dengan tertawa renyah, meremehkan.

"Iya yang mulia" jawab tegas Sang Di.

"Mengapa kau bisa berpikir kembang api dapat mengalah kan bulan" tanya Ratu lembut, dan ingin mendengar lebih jelas alasan Sang Di.

"Begini yang mulia, saat kembang api dinyalakan, untuk sesaat semua orang akan mengalihkan pandangannya dari bulan dan lebih memilih melihat ke kembang api. Bukan kah secara tak langsung bulan telah kalah dari cahaya indah dari kembang api? Yang Mulia" jelas Sang Di.

"Kau sangat cerdas,aku tak pernah memikirkan hal itu. ayah mu pasti sangat bangga memiliki anak seperti mu" puji Ratu kepada Sang Di, Ibu Suri dan Selir park hanya diam tak mengomentari. Eun Mi dan Run Yang terlihat agak suram atas jawaban Sang Di yang begitu cerdas.

"Terima Kasih, yang mulia" Jawab Sang Di, sambil tersenyum Manis.

"Baiklah tes hari ini sudah selesei pengumuman yang lolos, akan di dikirimkan ke rumah kalian masing masing minggu depan. Dan aku harap kalian dapat menerima keputusan kerajaan bagi yang terpilih harus datang lagi untuk tes" Ucap Ratu.

"Baik yang mulia" jawab 10 gadis yang telah terpilih.

ㅅㅅㅅㅅㅅㅅㅅㅅㅅㅅㅅㅅㅅㅅ

Seminggu kemudian...

Sang Di sedang menulis beberapa puisi lama untuk dirinya sendiri, tiba tiba seseorang masuk ke kamar nya tanpa mengetuk tanpa berbalik pun Sang Di sudah mengetahui orang itu adalah Min Seol.

"Nona, hari ini bukannya pemberitahuan calon putri mahkota di kirim dari kerajaan" tanya Min Seol.

"Iya" jawab Sang Di tanpa melihat Min Seol karena sibuk menulis beberapa puisi lama, bukannya dia tidak peduli dengan pemberitahuan hari ini tapi dia sangat deg degan untuk mengetahui pemberitahuan ini dia sudah menunggu hati dari seminggu lalu. Menulis ini pun sebagai pelampiasan rasa deg degan nya.

"Tapi kenapa pengawal kerajaan belum datang juga" tanya Min Seol.

"Mungkin sebentar lagi" jawab Sang Di dengan berbalik kepada Min Seol sambil tersenyum miring.

"Iya, Nona"

"Temani lah aku disini, sampai menyelesaikan puisi ini" ucap Sang Di.

Beberapa menit kemudian, akhirnya dia selesai menulis puisinya.

"Sudah, selesei" teriak Sang Di lega.

"Lihatlah, ini Min Seol" ucap Sang Di dan memperlihatkan hasil tulisannya.

"Tulisan anda sangat indah Nona" puji Min Seol, belum sempat Sang Di ingin membalas tiba tiba ada ketukan dari pintu.

Tok...Tok...Tok.

Life Twice(lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang