02

2.3K 370 49
                                    


Namjoon benar-benar pusing kali ini. Ia bahkan tidak mengomeli Suzy lagi seperti kemarin pagi. Rasa-rasanya ia sudah tak bisa lagi menjaga gadis ini tetap utuh saat kakaknya tiba nanti. Belum juga mengering luka jahitan yang ia buat kemarin, dan sekarang gadis bermarga Bae itu kembali dengan luka menganga yang tak jauh beda dari saat pertama datang ke rumah sakit itu.

 Belum juga mengering luka jahitan yang ia buat kemarin, dan sekarang gadis bermarga Bae itu kembali dengan luka menganga yang tak jauh beda dari saat pertama datang ke rumah sakit itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mianhae," ujar Suzy sambil menahan sakit yang terus menjalar ke seluruh persendian tubuhnya.

"Wae?" Tanya Namjoon ketus. "Apa kesalahanmu hingga kau harus minta maaf padaku?"

Suzy berdehem. "Karena aku tidak berhati-hati. Tadi pagi aku terburu-buru melakukan sesuatu dirumah dan terantuk kaki meja," Suzy mencoba memberikan penjelasan. Meski itu tak masuk akal.

"Terserah padamu saja. Aku tidak mau bicara lagi."

"Oppa.. mian.. aku kan sudah minta maaf. Jangan marah lagi, heum? Aku baik-baik saja, kan?"

"Kau pikir kau itu siapa? Memangnya kalau kau terluka seperti ini yang repot siapa? Aku heran ada wanita yang suka sekali terluka. Kau harusnya menjaga tubuhmu agar tetap cantik dan mulus. Tapi setiap kali kau datang menemui dokter, yang kau datangi adalah dokter di UGD dan bukannya dokter ahli kecantikan. Wanita seperti apa kau ini, huh?"

Suzy terkekeh geli. Setidaknya Namjoon tak lagi mendiaminya seperti saat ia membuka pintu ruangannya dengan paha yang ia bebat ulang tadi pagi.

"Oppa,, gomawo," ujarnya.

Namjoon menghela napasnya "Hmm.."

.
.
.

"Kau terlihat baikan," sindir Hoseok saat berjalan bersama Jungkook di koridor sehabis rapat. "Tadi malam Suzy membantuku merawatmu. Kau tidak menyakitinya, kan? Aku khawatir istrimu itu melakukan sesuatu yang membuatmu marah. Kau tahu kan, gaya mabukmu yang.."

"Kenapa kau membawaku pulang?" Tanya Jungkook saat mereka berdua sudah berada di lift.

"Apa aku harus membiarkanmu tidur di klub sampai pagi dan melewatkan rapat bulanan ini? Aku bukan hanya memikirkanmu, aku tak mau semua staff yang bekerja keras selama ini dipecat karenamu. Tsk."

"Lain kali jangan bawa aku pulang saat mabuk. Aku tidak bisa mengontrol diriku sendiri karena gadis bodoh itu pasti akan menggangguku," keluh Jungkook seraya memijat keningnya yang terasa pening.

"Terserahlah. Aku tidak mau ikut campur urusanmu lagi," sahut Hoseok sambil melihat jam ditangannya. "Aku mau makan di luar. Kau mau ikut?" Ajaknya.

"Makan apa?" Jungkook balik bertanya.

"Sesuatu yang bisa membenahi otakmu," ketus Hoseok sambil melangkahkan kakinya keluar dari lift diikuti Jungkook di belakangnya.

.
.
.

12.35 KST

"Ku dengar, SMU kita akan mengadakan reuni akhir bulan ini. Apa kau sudah mendapatkan selentingannya?" Hoseok membuka pembicaraan sambil meniupi sup daging sapinya yang masih mengepulkan asap.

HOLD ME TIGHT [KOOKZY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang